KABAR BESUKI - Pengamat politik Said Didu mengajak masyarakat untuk bangga jika disebut sebagai 'tukang nyinyir' demi menyampaikan data dan fakta.
Said Didu menilai, selama ini kalangan pemerintah kerap dianggap sering menyembunyikan data dan fakta serta terus menyebarkan kebohongan dengan tujuan pencitraan kepada publik.
Said Didu juga menilai sebutan 'tukang nyinyir' kerap digaungkan oleh sekelompok buzzer pro pemerintah yang kerap disebut sebagai sumber kekacauan oleh berbagai kalangan.
Said Didu menafsirkan bahwa sebutan 'tukang nyinyir' yang digaungkan oleh buzzer pro pemerintah merupakan sebutan bagi siapapun yang mengeluarkan pernyataan berseberangan dengan kepentingan pemerintah.
Menurut Said Didu, sebutan 'tukang nyinyir' kerap dialamatkan kepada seseorang yang berusaha menyampaikan data dan fakta tentang buruknya kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi.
"Sepertinya pengertian nyinyir oleh mereka jika kita menyampaikan data atau membuka kebohongan," kicau Said Didu sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @msaid_didu pada Jumat, 13 Agustus 2021.
Kinerja pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi belakangan ini semakin disorot seiring dengan kebijakan PPKM yang masih tak kunjung dicabut.