Rocky Gerung Sebut Kemunduran Demokrasi Bisa Picu Investor Kabur dari Indonesia

- 20 Agustus 2021, 14:12 WIB
Rocky Gerung Sebut Kemunduran Demokrasi Bisa Picu Investor Kabur dari Indonesia
Rocky Gerung Sebut Kemunduran Demokrasi Bisa Picu Investor Kabur dari Indonesia /Rocky Gerung/Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyebut kemunduran demokrasi bisa memicu para investor kabur dari Indonesia.

Rocky Gerung mengutip sebuah survei yang menunjukkan bahwa demokrasi di Indonesia terus mengalami kemunduran sejak Pilpres 2014.

"Di tingkat Asia, (demokrasi) kita di bawah Filipina. Dan survei yang sama menunjukkan bahwa Indonesia dari 2014 sampai sekarang ini yang paling buruk. Jadi kita pada puncak demokrasi itu di 2014," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Jumat, 20 Agustus 2021.

Baca Juga: Demokrasi Indonesia Disebut Alami Kemunduran, Rocky Gerung: Kekuasaan Ini Sebetulnya Maunya Apa?

Berdasarkan survei tersebut, banyak negara menilai Indonesia kini sangat berbahaya secara medis maupun demokrasi.

Ketika Indonesia masih belum mampu atasi pandemi, pemerintah juga dinilai kurang maksimal dalam menangani hal tersebut namun cenderung memberangus kritik dari publik yang tidak sesuai dengan kepentingan mereka.

"Terjadilah kesepakatan (internasional) untuk menilai bahwa Indonesia berbahaya secara medis karena pandemi tak bisa teratasi, juga berbahaya sebagai demokrasi," ujarnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Investor Asing Kabur dari Indonesia di Masa Pandemi Akibat Guncangan Politik

Rocky Gerung menilai hal tersebut dapat membuat Indonesia tidak lagi menjadi daya tarik bagi investor.

Sebab, China dan beberapa negara lainnya mulai mempertimbangkan Afghanistan sebagai salah satu negara tujuan baru dengan potensi pasar yang tinggi.

"Soal ketiga, Indonesia juga bisa dilihat sewaktu-waktu juga akan berhenti sebagai pasar dari China, karena China juga buat pasar baru di Afghanistan, langsung berhubungan diplomatik, lalu orang berhitung bahwa mungkin lebih banyak nikel di China dibandingkan Indonesia," katanya.

Baca Juga: Megawati Nangis Jokowi Dihina ‘Kodok’, Rocky Gerung: Harusnya Menangis Karena Kebijakan Presiden Gagal

Rocky Gerung juga mengatakan, kemunduran demokrasi di Indonesia bukan tak mungkin bisa memicu banyak investor untuk berbondong-bondong kabur dari Indonesia karena dia menilai Afghanistan akan menjadi salah satu negara tujuan baru dengan potensi pasar yang menjanjikan.

Bahkan, dia juga menilai bahwa kubu Istana termasuk Presiden Jokowi dan Megawati Soekarnoputri akan kewalahan jika banyak investor yang kabur dari Indonesia.

"Nanti sewaktu-waktu, mungkin banyak kontrak-kontrak dengan Indonesia yang beralih ke Afghanistan, itu bikin pusing lagi kepala presiden dan Mega akan menangis lebih banyak lagi karena nanti akan banyak olok-olok lagi kepada presiden," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Sindir Tangisan Megawati Saat Presiden Jokowi Dihina 'Kodok' hingga Kritik Mural oleh Moeldoko

Rocky Gerung mengatakan bahwa Presiden Jokowi diusung pada Pilpres 2014 (dan 2019) untuk menggerus iklim demokrasi yang sehat di kalangan masyarakat.

Dia mengatakan, kebohongan Presiden Jokowi terkait mobil Esemka yang sempat viral pada tahun 2012 silam menjadi titik awal dari segala hal yang terjadi saat ini.

"Jadi Jokowi dipilih di 2014 untuk memerosotkan demokrasi, dan itu sebetulnya yang dimulai dengan kebohongan pertama di tahun 2014 adalah Esemka yang juga not found akhirnya. Dan rupanya mobil Esemka itu giginya mundur semua tuh dari satu sampai lima R semua tuh," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkini