Taufik Bahaudin Sebut 'PKI Gaya Baru' Berpotensi Bangkit Kembali Melalui BPIP, Begini Penjelasannya

- 29 Agustus 2021, 14:30 WIB
Taufik Bahaudin Sebut 'PKI Gaya Baru' Berpotensi Bangkit Kembali Melalui BPIP, Begini Penjelasannya
Taufik Bahaudin Sebut 'PKI Gaya Baru' Berpotensi Bangkit Kembali Melalui BPIP, Begini Penjelasannya /Tangkap Layar YouTube.com/UI Watch

KABAR BESUKI - Dosen Ekonomi Universitas Indonesia (UI) Taufik Bahaudin menyebut 'PKI Gaya Baru' berpotensi bangkit kembali melalui tangan BPIP.

Taufik Bahaudin kemudian menjelaskan secara rinci mengenai ciri-ciri 'PKI gaya baru' yang saat ini bergerak senyap di Indonesia.

Taufik Bahaudin mengatakan, salah satu ciri-ciri dari 'PKI gaya baru' adalah ketika mereka memperoleh dukungan dari pemerintah yang saat ini berkuasa. Dia juga mengungkapkan bahwa banyak pejabat negara saat ini yang memberikan dukungannya terhadap 'PKI gaya baru' meski secara tersirat.

"Ciri-ciri komunis adalah, dia akan tampil muncul ke publik kalau mendapat dukungan, bekingan dari pemerintah yang ada. Suka tidak suka, ngaku nggak ngaku, banyak pejabat saat ini yang mendukung 'PKI gaya baru'," kata Taufik Bahaudin sebagaimana dikutip Kabar Besuki dalam sebuah video yang ditayangkan oleh kanal YouTube UI Watch pada Selasa, 24 Agustus 2021.

Baca Juga: Taufik Bahaudin Ajak Masyarakat untuk Waspada terhadap 'PKI Gaya Baru', Riset Ungkapkan Fakta Mengejutkan

Taufik Bahaudin menemukan adanya kejanggalan ketika rekannya yang mempublikasikan riset tentang 'PKI gaya baru' dipanggil dan dimaki-maki oleh salah satu menteri dan dituding merupakan tokoh oposisi.

Padahal kata dia, mahasiswa UI yang menerbitkan riset tersebut tidak mengenal sosok Prabowo Subianto yang merupakan kompetitor Jokowi dalam Pilpres 2014 dan 2019.

Dia juga menegaskan, riset yang dilakukan oleh mahasiswa UI tersebut murni bersifat ilmiah dan sama sekali tak memiliki tujuan politis.

"Aneh bin ajaib dan apa urusannya, rekan saya yang menyampaikan riset mengenai 'PKI gaya baru' suatu hari dipanggil dan dimarah-marahi, dimaki-maki oleh salah satu menteri dan dituduh dia pendukung Prabowo (saat Pilpres 2014 dan 2019)? Padahal rekan saya ini kenal pun nggak dan dia risetnya ilmiah," ujarnya.

Baca Juga: Pendiri NU Diganti dengan Tokoh-tokoh PKI, Hidayat Nur Wahid: Sebut Tokoh2 PKI Spt Semaun,DN Aidit dll

Taufik Bahaudin juga mengungkapkan fakta mengenai pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang mengatakan bahwa kaos bergambar lambang palu arit yang dikenakan oleh sejumlah generasi muda merupakan suatu mode berpakaian semata.

Pernyataan tersebut seolah memperkuat rumor bahwa salah satu anggota keluarga Luhut Binsar Pandjaitan merupakan kader PKI yang hingga kini tak kunjung kembali ke tanah air.

"Bahkan sebelumnya, LBP sudah bilang orang yang pakai kaos palu arit itu cuma mode. Sehingga rumor yang berkembang, bahwa salah satu keluarganya adalah PKI yang tidak kembali, ada di luar negeri sampai sekarang," katanya.

Taufik Bahaudin juga menegaskan kembali bahwa apa yang dipaparkan oleh riset yang diterbitkan seorang mahasiswa UI tentang 'PKI gaya baru' tersebut telah menjadi kenyataan di Indonesia, termasuk adanya indikasi pemerintah untuk mensekulerkan Islam dan mengadu domba umat Islam.

"Tetapi yang jelas apa yang dipaparkan dalam hasil riset itu kok kejadian semua? Mereka menyusup, NU jadi sasaran utama. Kedua, mengadu domba umat Islam. Arah pemerintah sendiri apa? Mengarahkan Islam menjadi sekuler. Selama Islam di Indonesia masih kuat, PKI tidak akan pernah berbunyi," ujar dia.

Baca Juga: Lebih Kenal Pahlawan Revolusi Pierre Tendean, Sosok Ajudan Korban Peristiwa G30S/PKI

Selain itu, Taufik Bahaudin juga mengatakan bahwa upaya untuk menjadikan 'PKI gaya baru' bangkit kembali semakin mendekati kenyataan melalui adanya Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).

Taufik Bahaudin juga menyoroti sebuah lomba karya tulis dari BPIP yang memicu konflik di tengah masyarakat, karena BPIP terindikasi melakukan upaya membenturkan antara Islam dan Pancasila.

"Secara resmi, upaya membangkitkan komunis gaya baru ini muncul lewat yang namanya BPIP. Terakhir sudah rame di medsos, BPIP bikin (lomba) karya tulis yang jelas mengadu domba seakan-akan Islam itu anti Pancasila, Islam itu anasionalis, disebut dengan kadrun segala macam. Mereka tidak belajar sejarah, kalau Bung Karno bilang 'Mereka lupa JASMERAH'," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Youtube UI Watch


Tags

Terkini

x