Rocky Gerung mengatakan, adanya pimpinan DPR yang diduga menyuap penyidik KPK menandakan bahwa negara menunjukkan tanda-tanda kerusakan.
Sebab, DPR diberikan kewenangan untuk mengawasi kinerja KPK namun dengan kewenangan tersebut mereka juga menyalahgunakannya.
"Jadi kalau ada pimpinan DPR menyogok agen atau penyidik KPK, ini bener-bener negara udah rusak. Karena yang menyogok adalah pejabat yang punya kekuasaan untuk mengawasi KPK, maka dia sekaligus mengawasi Ketua KPK supaya jangan mengawasi dia, kira-kira begitu kan? Itu yang disebut mafia di dalam politik anti korupsi kita," katanya.
Rocky Gerung menyebut bahwa tindakan suap yang diduga dilakukan oleh Azis Syamsuddin akan menjadi hal yang normal ketika banyak menteri yang menganggap hal tersebut sebagai kewajaran.
Dia juga menyinggung Sri Mulyani yang seolah-olah tampil menolak tindak pidana korupsi dengan melontarkan kritik terhadap Bupati Probolinggo yang saat ini diduga terseret skandal, namun diam terhadap dugaan korupsi yang diduga dilakukan oleh orang dalam lingkaran Istana atau partai koalisi pendukung pemerintah.
"Lebih gila lagi kalau menteri-menteri yang lain anggap itu hal biasa doang, apalagi Sri Mulyani yang barusan mengkritik Bupati Probolinggo," ujar dia.
Baca Juga: Rocky Gerung Kritik Pedas KPK yang Beri 'Keistimewaan' untuk Rampok Uang Rakyat
Rocky Gerung menyarankan agar Sri Mulyani berani menyampaikan dugaan korupsi yang dilakukan oleh Azis Syamsuddin kepada Airlangga Hartarto sebagai atasan Azis Syamsuddin di Partai Golkar.
Sebab menurutnya, etika tak pernah mengenal hirearki jabatan maupun status sosial.