Rocky Gerung mengatakan, masyarakat sipil sempat menaruh harapannya kepada Jokowi di awal periode pertama masa kepemimpinannya karena dianggap mampu membongkar kasus pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu.
Bahkan, Rocky Gerung juga sempat mendukung Jokowi di masa itu karena memiliki harapan yang sama dengan masyarakat yang pernah mendukung Jokowi.
"Sejak periode pertama sebetulnya, masyarakat sipil itu diam-diam bikin dukungan pada Jokowi karena berharap Jokowi sebagai seorang sipil membongkar kasus ini kan? Saya juga ikut dorong bahkan di periode pertama Pak Jokowi agar supaya kasus-kasus HAM itu dibongkar," ujar dia.
Rocky Gerung juga mengatakan bahwa LSM sempat berharap agar Jokowi dapat menegakkan hak asasi manusia, namun faktanya hal sebaliknya justru terjadi hingga saat ini yang menyebabkan mantan dosen Universitas Indonesia itu menyesal dan berbalik arah untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi.
"Pada periode pertama, itu ada kontras antara Jokowi sebagai orang sipil dengan Pak Prabowo dan LSM memihak pada Jokowi karena menganggap Jokowi bisa menghasilkan demokrasi dan penegakan atas hak asasi manusia, tapi justru yang terjadi sebaliknya sekarang. Karena itu dalam soal hak asasi manusia Jokowi juga gagal bahkan indeks demokrasi salah satunya diukur dengan penyingkapan soal-soal di masa lalu yang menyangkut pembunuhan politik," ucapnya.
Rocky Gerung menilai, pemerintahan Jokowi justru semakin gencar menangkap sejumlah aktivis politik secara tersamar dengan berbagai tuduhan pelanggaran hukum yang kerap dipertanyakan publik.
Rocky Gerung berpendapat, seharusnya Jokowi merasa malu kepada pejuang hak asasi manusia yang kini berada di lingkungan Istana dan menutupi kasus pelanggaran HAM berat.