Rocky Gerung Ngaku Pernah Dukung Jokowi, Namun Akhirnya Menyesal Karena Hal Ini

- 8 September 2021, 08:17 WIB
Rocky Gerung Ngaku Pernah Dukung Jokowi, Namun Akhirnya Menyesal Karena Hal Ini
Rocky Gerung Ngaku Pernah Dukung Jokowi, Namun Akhirnya Menyesal Karena Hal Ini /Instagram.com/@rocky_gerung_official

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mengaku pernah mendukung Jokowi di periode pertama namun akhirnya menyesal karena sesuatu hal.

Rocky Gerung menyoroti peristiwa Munir yang sampai saat ini belum pernah diusut tuntas selama masa pemerintahan Jokowi.

Rocky Gerung mempertanyakan alasan kasus Munir yang sampai sekarang tak pernah diusut tuntas, meski segala bentuk peralatan dan perlengkapan untuk memula proses peradilannya telah tersedia.

"Munir itu bukan nama orang, tapi dia sebuah nama peristiwa. Karena dia sebuah nama peristiwa, dia mesti diperlihatkan secara tepat peristiwanya apa? Orang mengingat Munir diracun segala macem tapi setting politik, konstruksi politik ketika itu yang sampai sekarang masih misterius, kendati sebetulnya seluruh peralatan untuk memulai suatu pengadilan itu tersedia," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 8 September 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung Menyalahkan Jokowi Atas Kerumunan Holywings Kemang: Anak Muda Tak Paham Presidennya Mondar-Mandir

Rocky Gerung mengatakan, peringatan peristiwa Munir merupakan momentum untuk mengingatkan janji reformasi selama lebih dari 20 tahun yang tak kunjung terlaksana yakni penghormatan terhadap hak asasi manusia.

"Kita peringati Munir dalam upaya untuk mengingatkan bahwa ada janji reformasi yang selama 20 tahun lebih kita ingin pastikan yaitu penghormatan hak asasi manusia, dan Munir adalah tonggak di dalam upaya penegakan hak asasi manusia," ujarnya.

Akan tetapi menurut dia, Jokowi yang diharapkan mampu menuntaskan kasus Munir ternyata justru saat ini lebih sibuk memikirkan upaya untuk mempertahankan kekuasaannya.

"Jadi harusnya Munir adalah monumen yang kita banggakan, bukan kita tutupi masalahnya. Presiden Jokowi dulu berjanji untuk membuka kasus ini dan tidak dilakukan karena dia lebih sibuk memikirkan bagaimana kekuasaannya bertahan, bukan untuk memulihkan bangsa ini supaya peradaban hak asasi manusia itu dijamin," katanya.

Baca Juga: Dugaan Plagiarisme atas Vonis Kasus Tes Swab RS Ummi Jadi Sorotan, Rocky Gerung: Mutu Hakimnya Rata-rata

Rocky Gerung mengatakan, masyarakat sipil sempat menaruh harapannya kepada Jokowi di awal periode pertama masa kepemimpinannya karena dianggap mampu membongkar kasus pelanggaran hak asasi manusia di masa lalu.

Bahkan, Rocky Gerung juga sempat mendukung Jokowi di masa itu karena memiliki harapan yang sama dengan masyarakat yang pernah mendukung Jokowi.

"Sejak periode pertama sebetulnya, masyarakat sipil itu diam-diam bikin dukungan pada Jokowi karena berharap Jokowi sebagai seorang sipil membongkar kasus ini kan? Saya juga ikut dorong bahkan di periode pertama Pak Jokowi agar supaya kasus-kasus HAM itu dibongkar," ujar dia.

Rocky Gerung juga mengatakan bahwa LSM sempat berharap agar Jokowi dapat menegakkan hak asasi manusia, namun faktanya hal sebaliknya justru terjadi hingga saat ini yang menyebabkan mantan dosen Universitas Indonesia itu menyesal dan berbalik arah untuk mengkritisi kebijakan-kebijakan pemerintahan Jokowi.

 

"Pada periode pertama, itu ada kontras antara Jokowi sebagai orang sipil dengan Pak Prabowo dan LSM memihak pada Jokowi karena menganggap Jokowi bisa menghasilkan demokrasi dan penegakan atas hak asasi manusia, tapi justru yang terjadi sebaliknya sekarang. Karena itu dalam soal hak asasi manusia Jokowi juga gagal bahkan indeks demokrasi salah satunya diukur dengan penyingkapan soal-soal di masa lalu yang menyangkut pembunuhan politik," ucapnya.

Baca Juga: Rocky Gerung Minta Pemerintah Transparan Jelaskan Alasan PPKM: Kita Nggak Bisa Dijadikan 'Kambing Congek'

Rocky Gerung menilai, pemerintahan Jokowi justru semakin gencar menangkap sejumlah aktivis politik secara tersamar dengan berbagai tuduhan pelanggaran hukum yang kerap dipertanyakan publik.

Rocky Gerung berpendapat, seharusnya Jokowi merasa malu kepada pejuang hak asasi manusia yang kini berada di lingkungan Istana dan menutupi kasus pelanggaran HAM berat.

"Sekarang justru Jokowi melakukan secara tersamar penangkapan aktivis-aktivis politik kan? Kan bertolak belakang dengan ide masyarakat sipil yang dulu mendukung Jokowi. Jadi harusnya malu pada pejuang HAM yang ada di Istana karena mereka justru yang menutup-nutupi kasus ini kan?," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x