Rocky Gerung Sebut Kekayaan Pejabat Negara Bisa Lampaui Kemampuan Akumulasi Perusahaan, Begini Alasannya

- 13 September 2021, 11:44 WIB
Rocky Gerung Sebut Kekayaan Pejabat Negara Bisa Lampaui Kemampuan Akumulasi Perusahaan, Begini Alasannya
Rocky Gerung Sebut Kekayaan Pejabat Negara Bisa Lampaui Kemampuan Akumulasi Perusahaan, Begini Alasannya /Rocky Gerung/Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - Pengamat politik Rocky Gerung menyebut kekayaan pejabat negara bisa melampaui kemampuan akumulasi perusahaan karena sejumlah alasan.

Rocky Gerung mengatakan, kekayaan pejabat negara bisa melampaui kemampuan akumulasi perusahaan karena faktor kekuasaan.

Padahal kata dia, perusahaan sendiri mesti berhati-hati dalam membuat laporan keuangan karena dapat mempengaruhi pergerakan harga saham di bursa.

"Betul, karena kekuasaan itu punya kemampuan akumulasi melampaui perusahaan. Perusahaan kalau melakukan akumulasi dia mesti hitung, ini laporan keuangannya bisa membahayakan sahamnya di pasar kalau pura-pura," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 13 September 2021.

Baca Juga: Banyak Pejabat Negara Dinilai Langgar Etika Karena Makin Kaya, Rocky Gerung: Dia Udah Dibayar Melalui Pajak

Akan tetapi hal tersebut berbeda dengan pejabat negara ketika membuat laporan harta kekayaan untuk diserahkan kepada pihak berwenang.

Sebab, nyaris tak ada satupun pihak yang dapat memeriksa laporan harta kekayaan pejabat negara karena cara memeriksa ditentukan sendiri oleh yang bersangkutan.

"Tapi kalau politisi atau pejabat bikin laporan bohongan gak ada yang bisa periksa tuh, karena dia sendiri yang menentukan cara memeriksa kan?," ujarnya.

Baca Juga: [Cek Fakta] KPK Dikabarkan Bongkar Harta Jokowi dan Disebut Naik Terus di Masa Pandemi

Rocky Gerung menduga kuat bahwa pejabat negara telah melakukajn berbagai upaya akumulasi terhadap kekayaan mereka hingga melampaui kemampuan akumulasi dari sebuah perusahaan.

Bahkan, dia juga menduga apa yang dilakukan pejabat negara merupakan modus baru untuk melakukan tindak pidana korupsi.

"Kalau kekayaan seorang pejabat bertambah, itu sangat mungkin memang melakukan akumulasi tuh atau sebetulnya dia gak bertambah tapi dia laporkan bertambah supaya nanti kalau dia korupsi tidak lagi akan digugat," katanya.

Baca Juga: Haris Azhar Disebut Punya Data dan Bukti Kuat Luhut Bisnis Tambang: Tak Siap Dikritik Jangan Jadi Pejabat

Rocky Gerung menduga bahwa pejabat negara seolah-olah telah mempersiapkan diri menjadi calon maling uang rakyat (koruptor) dengan modus yang diprediksi nyaris tak akan terendus.

Kemungkinan lainnya kata dia, pejabat negara diduga menggelembungkan laporan kekayaan mereka sebagai alat untuk memeras para pengusaha.

"Jadi seolah-olah dibikin persiapan untuk melakukan korupsi dengan menggelembungkan kekuasannya, atau mau memberitahu bahwa 'Saya telah punya banyak pengeluaran non birokrasi' sehingga angka itu dipakai untuk memeras pengusaha," ujar dia.

Baca Juga: Rocky Gerung Sebut Banyak Pejabat Negara Saat Ini Terindikasi Mengalami 'Gangguan Kejiwaan'

Rocky Gerung menyebut, hingga saat ini permainan laporan kekayaan pejabat negara masih terus berlangsung.

Rocky Gerung menyebut bertambahnya kekayaan pejabat negara karena adanya rangkap pekerjaan sekaligus memanfaatkan jabatannya untuk menambah kekayaan mereka sendiri, meski terlarang secara etis.

"Jadi permainan itu berlangsung di dalam kekuasaan, tapi intinya adalah bertambahnya pendapatan itu artinya ada pekerjaan non-sosial yang dipakai rangkap oleh si pejabat itu. Memanfaatkan jabatan untuk menambah kekayaan, itu yang sebetulnya terlarang," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah