“Kan Demokrat pernah jadi penguasa, harusnya mereka paham kenapa ada buzzer-buzzer dalam perpolitikan di RI bahkan di seluruh dunia. Gak usah juga menuduh satu pihak punya buzzer, dan seolah mereka ngaku jadi korban. Karena mereka juga pakai,” tutur Irma Suryani.
Baca Juga: HUT RI ke-76 di Tengah Pandemi, AHY Sampaikan Pesan Persatuan dan Kemanusiaan
Digunakan untuk pesta sosialisasi, agitasi, propaganda, pencitraan, untuk membunuh lawan politik.
Menurut Irma, untuk buzzer di parpol biasanya kader yang fanatik dan sudah disiapkan oleh partai.
Yang kedua adalah para profesional yang dibayar baik oleh oposisi atau oleh pemerintah untuk bekerja menjaga citra mereka.***