KABAR BESUKI - Ekonom senior Said Didu jelaskan modus Sentul City klaim tanah yang dihuni Rocky Gerung, bahkan disebut-sebut bekerja sama dengan aparat.
Said Didu menyebut Sentul City bekerja sama dengan aparat agar klaim tanah di wilayah tersebut aman, bahkan ada moratorium agar tidak terjadi transaksi jual beli tanah kecuali untuk dan atas kepentingan pengembang.
"Bagaimana bisa menguasai lahan seperti itu? Mereka (para mafia tanah) ini bekerja sama dengan aparat, kemudian pemerintah daerah agar di daerah tersebut tidak boleh ada jual beli (tanah). Setelah itu, maka turunlah pembeli mereka, yang disuruh membeli tanah garapan itu dengan harga tinggi," kata Said Didu sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube MSD pada Jumat, 17 September 2021.
Menurut Said Didu, moratorium jual beli tanah tersebut baru dapat dicabut setelah 80-90 persen lahan yang tersedia telah dibeli untuk dan atas kepentingan Sentul City.
Caranya, Sentul City membeli tanah tersebut menggunakan tangan orang lain atau perantara, kemudian Sentul City mengganti biaya yang telah dikeluarkan orang tersebut (ditambah dengan komisi sesuai kesepakatan).
"Baru setelah sekitar 80-90 persen sudah dibeli oleh orangnya dia, baru dihubungi camat dan bupati untuk boleh jual beli. Anggaplah saya ini juru beli pengembang, setelah saya beli semua tanah itu maka pengembang membeli dari saya," ujarnya.
Agar modusnya berjalan lancar, Sentul City menggunakan jurus teror dengan berbagai cara, termasuk dengan mengerahkan oknum anggota ormas tertentu atau preman bayarnya.