Dia berpendapat, isu mengenai Covid-19 dan ekonomi selama ini kerap menjadi alat Presiden Jokowi untuk mencoba memulihkan legitimasi kepemimpinannya ketika menunjukkan tren positif.
"Artinya, isu kemudian bergulir pada soal-soal yang sebetulnya sudah tidak boleh jadi isu lagi dalam hal ini Covid-19 dan ekonomi," katanya.
Rocky Gerung menilai, selama ini kehidupan berpolitik di Indonesia kerap dikendalikan oleh isu yang bergulir dari satu ke yang lainnya.
Bahkan, narasi dengan unsur dendam dan ujaran kebencian terhadap tokoh tertentu kerap mewarnai nuansa politik di tanah air.
"Tapi sekali lagi memang kehidupan politik kita dikuasai oleh satu isu ke isu yang lain, dari satu dendam ke dendam yang lain, dari semacam kebencian kepada tokoh lalu pindah pada tokoh yang lain," ujar dia.
Rocky Gerung berpendapat, kondisi seperti ini sangat berpotensi memicu konflik sosial yang lebih besar.
Dia menilai hal tersebut seolah tak pernah diantisipasi oleh sejumlah partai politik besar dalam koalisi pemerintahan Presiden Jokowi.
"Jadi suasana kita itu suasana yang potensial untuk menimbulkan konflik sosial yang melebar, nah ini sebetulnya yang nggak pernah diantisipasi oleh partai-partai besar," tuturnya.***