Network
KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyinggung kebijakan tax amnesty jilid II dan menyebut pemerintah sedang mengalami frustasi.
Rocky Gerung mengatakan bahwa konsep tax amnesty jilid II merupakan kekacauan berpikir dari pemerintah, karena tax amnesty hanya boleh dilakukan sekali dalam periode yang sangat panjang.
"Karena dari awal konsepnya udah ngaco, tax amnesty itu hanya boleh satu kali, yang namanya amnesty itu satu kali karena memang mungkin ada salah hitung, kekacauan undang-undang, maka dipulihkanlah dengan amnesty itu," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 11 Oktober 2021.
Baca Juga: Jokowi Disebut 'Plin Plan' soal Kereta Cepat dan Tax Amnesty, Rocky Gerung: Ada Deal Tersembunyi
Rocky Gerung berpendapat, program tax amnesty jilid II menunjukkan bentuk frustasi pemerintah karena tak mengetahui cara memperoleh penerimaan pajak dengan cara yang masuk akal.
Pemerintah dinilai tak mampu meningkatkan pendapatan negara melalui pajak dengan cara yang masuk akal, meski tarif pajak atau pengenaan pajak bagi masyarakat kecil dinaikkan atau diperluas.
"Sebetulnya tax amnesty kalau dibikin berkali-kali, itu artinya menunjukkan pemerintah frustasi, nggak tau caranya untuk memperoleh pajak dengan jalan yang masuk akal tuh, sementara kita tahu bahwa pajak naik terus dan upaya untuk meningkatkan pendapatan itu memang buruk terus kan?," ujarnya.
Rocky Gerung kemudian membandingkan penerimaan pajak era pemerintahan Jokowi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
