Network
KABAR BESUKI - Pemerintah Indonesia mencetak rekor juara dunia dalam menghapus konten terbanyak di YouTube dan tuai komentar pengamat politik Rocky Gerung.
Rocky Gerung memberikan komentarnya mengenai Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) yang mencatatkan jumlah terbanyak dalam hal request penghapusan konten di YouTube.
Rocky Gerung mengatakan, sebagai warga negara dirinya berhak mengajukan citizen complain terhadap Google selaku pengelola dan pemilik YouTube untuk menghapus konten resmi Pemerintah Indonesia yang mengklaim bahwa Presiden Jokowi berhasil di bidang ekonomi.
"Kalau saya sebagai warga negara bisa bikin semacam citizen complain, lalu minta Google untuk menghapus hanya satu konten saja yaitu konten pemerintah yang mengatakan bahwa 'Presiden Jokowi berhasil di dalam ekonomi' itu saja yang saya minta dihapus," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Sabtu, 23 Oktober 2021.
Rocky Gerung sempat membaca berita terkait pernyataan perwakilan PDIP yang menyebut Presiden Jokowi sebagai pemberi harapan untuk rakyat.
Menurutnya, konten tersebut sangat layak untuk dihapus sehingga masyarakat perlu melaporkan hal tersebut kepada Google melalui YouTube.
"Saya baca tadi berita PDIP bilang 'Presiden Jokowi adalah presiden yang memberi harapan', nah ini konten yang mesti dihapus sebetulnya, itu yang mesti kita minta ke Google tuh," ujarnya.
Rocky Gerung menyebut banyak konten yang dibuat oleh akun yang mengatasnamakan Sekretariat Kabinet.
Rocky Gerung menilai, akun atau kanal YouTube tersebut kerap membuat konten yang dinilainya penuh dengan unsur kepalsuan.
"Banyak betul konten yang dibuat oleh akun-akun yang menamakan diri Sekretariat Kabinet atau akun Setkab, itu isinya juga palsu semua tuh, banyak betul yang palsu di situ tuh," katanya.
Rocky Gerung menyarankan agar Pemerintah Indonesia bermain secara fair sebelum menghapus konten yang bernada mengkritisi kekuasaan dengan cara beradu argumen dengan masyarakat.
"Kalau mau fair, mestinya pemerintah itu duel dulu argumen dengan rakyat, kalau rakyatnya kalah baru minta (kepada) Google dihilangkan sebagai konten," ujar dia.
Baca Juga: Singgung Tax Amnesty Jilid II, Rocky Gerung: Itu Artinya Menunjukkan Pemerintah Frustasi
Menurut Rocky Gerung, banyak konten yang sesungguhnya layak dihapus oleh Google atau YouTube.
Rocky Gerung menilai, publik khususnya emak-emak tidak akan pernah lupa dengan keburukan Pemerintah Indonesia terlepas dari terhapusnya konten-konten yang bernada kritis terhadap penguasa.
"Tapi banyak yang bisa dihilangkan di Google, tapi udah masuk di kepala publik kan? Walaupun publik udah yakin dihapus kontennya tetap ada di dalam pembicaraan emak-emak tuh," tuturnya.***
