Erick Thohir Dituding Terlibat Bisnis Tes PCR, Jubir BUMN: Ini Jahat Sekali

- 3 November 2021, 08:20 WIB
Erick Thohir Dituding Terlibat Bisnis Tes PCR, Jubir BUMN: Ini Jahat Sekali
Erick Thohir Dituding Terlibat Bisnis Tes PCR, Jubir BUMN: Ini Jahat Sekali /Tangkap layar Instagram/@erickthohir

KABAR BESUKI – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mendapat tudingan serius terkait adanya bisnis tes PCR.

Hal ini berawal dari sebuah unggahan mantan Direktur Publikasi dan Pendidikan Publik Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Agustinus Edy Kristianto di Facebook yang mengungkap sejumlah nama menteri yang terafiliasi dengan bisnis tes PCR.

Melalui unggahannya tersebut, Edy mencantumkan sejumlah nama Menteri yang diduga terlibat dalam bisnis PCR, salah satunya Menteri BUMN Erick Thohir.

Erick Thohir diduga terlibat dalam pendirian perusahaan penyedia jasa tes Covid-19 yakni PT Genomik Solidaritas Indonesia (GSI).

Baca Juga: Aturan Terbaru, Perjalanan Darat, Laut, dan Udara Kini Tak Perlu Lagi Tes PCR, Cukup Antigen

Menanggapi tudingan tersebut, juru bicara (jubir) Kementerian BUMN, Arya Sinulingga akhirnya angkat bicara terkait tudingan yang menyebut bahwa Menteri BUMN Erick Thohir terlibat dalam bisnis PCR.

Arya Sinulingga membantah dengan tegas bahwa Erick Thohir terlibat dalam bisnis tes PCR. Ia bahkan menyebut bahwa tudingan tersebut sangatlah jahat.

“Ini yang saya bilang ini jahat ya, ini jahat sekali sebenarnya yang dilakukan,” kata Arya Sinulingga seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube tvOneNews.

Arya lantas menjelaskan bahwa Erick Thohir terlibat dalam bisnis tes PCR melalui PT GSI hanya melakukan sebanyak 700 ribu tes PCR atau sekitar 2,5 persen dari 28,4 juta tes PCR secara keseluruhan.

Menurut Arya, jika memang Erick Thohir terlibat dalam bisnis tes PCR keuntungan yang diambil harusnya lebih dari 2,5 persen atau paling tidak 25 persen.

Baca Juga: Erick Thohir Dituding Terlibat Bisnis PCR, Refly Harun Duga Adanya Conflict of Interest

“Ini artinya kalau dikatakan bisnis ada permainan harusnya 25 persen gitu loh, 40 persen menguasai, ini enggak, hanya 2,5 persen saja, 97,5 persennya dimana?” ujar Arya Sinulingga.

Lebih lanjut, Arya Sinulingga juga menjelaskan terkait kepemilikan saham 2,5 persen yang dimiliki oleh Erick Thohir di PT GSI.

 “Disitu disebutkan para pemegang saham dari PT GSI, salah satunya yayasan Adaro bahwa itu adalah yayasan untuk membantu masyarakat tes PCR, sahamnya Adaro itu hanya 6 persen, bayangkan dari 2,5 persen hanya 6 persen sahamnya yayasan Adaro,” jelasnya.

Menurutnya, jika memang ada permainan yang dilakukan oleh Erick Thohir dibalik bisnis PCR ini sangatlah tidak mungkin. Pasalnya, saham yang dimiliki Erick Thohir sangatlah kecil.

Baca Juga: Hanna Kirana Pemeran Zahra di Sinetron Suara Hati Istri Meninggal Dunia, Ternyata Adik Sepupu Citra Kirana

Jika sejak awal pihak Erick Thohir menjalankan tes PCR ini sebagai sebuah bisnis, tentu sejak awal ia harusnya memiliki saham yang lebih besar.

“Ini terlalu kecil gitu loh, kalau ini permainan ini kecil sekali, gak mungkin, untuk apa pak Erick Thohir bermain-main seperti itu, hanya 6 persen loh,” ujar Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga juga mengatakan bahwa saat ini Erick Thohir sudah tidak aktif lagi di perusahaan Adaro sejak diangkat jadi Menteri BUMN.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube tvOne News


Tags

Terkait

Terkini