Rocky Gerung Sebut Tertundanya Kasus KM 50 Bisa Jadi Preseden Buruk Bagi Demokrasi di Indonesia, Ini Alasannya

- 7 Desember 2021, 09:00 WIB
Rocky Gerung Sebut Tertundanya Kasus KM 50 Bisa Jadi Preseden Buruk Bagi Demokrasi di Indonesia, Ini Alasannya.
Rocky Gerung Sebut Tertundanya Kasus KM 50 Bisa Jadi Preseden Buruk Bagi Demokrasi di Indonesia, Ini Alasannya. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

Lebih lanjut Rocky Gerung mengatakan, kasus KM 50 yang terkesan dibiarkan menguap akan menciptakan legacy yang buruk bagi Presiden Jokowi.

Bahkan, dia juga menyebut Presiden Jokowi hanya akan diingat oleh publik karena kontroversinya selama memimpin negeri ini, khususnya dalam hal penegakan hukum yang adil.

Terlebih, banyak kalangan yang menilai bahwa penegakan hukum di masa pemerintahan Presiden Jokowi terkesan tajam terhadap kelompok Islam, khususnya terhadap sejumlah ulama.

"Kita tetap menduga bahwa ini akan jadi black number atau kasus yang akan ditinggalkan atau dibiarkan. Jadi sekali lagi, prestasi Pak Jokowi akhirnya akan diingat bagian yang buruk aja, bahwa kita belum bisa menyelesaikan kasus ini," katanya.

Baca Juga: Aziz Yanuar Sebut Penanganan Tragedi KM50 Penuh Unsur 'Dagelan', Berikut Penjelasan Selengkapnya

Rocky Gerung mengingatkan kembali bahwa kasus KM 50 sedang dipantau oleh dunia internasional.

Dia juga menyebut bahwa dunia internasional sangat menunggu keterangan dari Komnas HAM maupun pemerintah.

"Padalah ini cause celebre yang bahkan dunia internasional tetap menunggu keterangan dari Komnas HAM, keterangan dari pemerintah," ujar dia.

Rocky Gerung menyebut tertundanya pengusutan kasus KM 50 bisa menjadi preseden buruk bagi iklim demokrasi di Indonesia.

"Jadi semakin banyak kasus yang ditunda, semakin penundaan itu menimbulkan pengertian buruk bagi demokrasi," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini