KABAR BESUKI - Novel Baswedan buka suara terkait tudingan yang menyebut bahwa dirinya radikal gara-gara tak lolos Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) sebagai penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Mantan penyidik KPK itu mengaku mendapat tuduhan radikal usai dirinya dinyatakan tidak lolos tes TWK di KPK.
Novel Baswedan bahkan mengatakan bahwa pimpinan KPK Alexander Marwata sempat mengatakan bahwa Novel Baswedan dan 57 mantan penyidik KPK yang tak lolos TWK adalah orang-orang yang tidak bisa dibina.
Baca Juga: Rocky Gerung Sampaikan Beberapa Isu Nasional di Hari Anti Korupsi Sedunia 2021, Simak Selengkapnya
“Saya masih ingat sekali, pimpinan KPK Alexander Marwata mengatakan bahwa kami labelnya merah, tidak bisa dibina,” kata Novel Baswedan seperti dikutip Kabar Besuki dari Youtube Karni Ilyas Club.
Novel Baswedan juga membantah dengan tegas bahwa dirinya adalah bukan orang radikal. Novel mengatakan bahwa tes TWK memang sengaja dibuat untuk menyingkirkan dirinya dan 57 penyidik lain dari KPK.
Menurut Novel Baswedan, ia selalu mengabdikan diri untuk melindungi negara dari para koruptor, sehingga tidak mungkin jika ia adalah orang yang radikal atau tidak pancasilais.
“Ternyata pada saat kami diberhentikan pun itu dikeluarkan SK seperti membuat stigma dan itu jelas bisa dibaca, seolah kami orang radikal dan tidak pancasilais,” jelas Novel Baswedan.