Haris Pertama Sebut 'Cebong vs Kadrun' Masih Berlangsung Hingga Kini: Harus Disingkirkan Bersama-sama

- 9 Januari 2022, 09:24 WIB
Haris Pertama Sebut 'Cebong vs Kadrun' Masih Berlangsung Hingga Kini: Harus Disingkirkan Bersama-sama.
Haris Pertama Sebut 'Cebong vs Kadrun' Masih Berlangsung Hingga Kini: Harus Disingkirkan Bersama-sama. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Ketua Umum DPP KNPI periode 2018-2021 Haris Pertama menyebut perselisihan 'Cebong vs Kadrun' masih terus berlangsung hingga kini.

Haris Pertama menyebut, perselisihan 'Cebong vs Kadrun' yang masih terus berlangsung hingga kini sebagai residu kekacauan pasca Pilpres 2014 dan 2019, meski Jokowi dan Prabowo Subianto telah melakukan rekonsiliasi dalam kabinet.

Haris Pertama menyebut konflik 'Cebong vs Kadrun' yang masih berlangsung hingga kini harus disingkirkan bersama-sama.

Haris Pertama menilai, banyak cara untuk menyingkirkan perselisihan 'Cebong vs Kadrun' seperti melaporkan tokoh buzzer secara hukum apabila dinilai melampaui batas atau menyingkirkan sifat buruk pada tokoh-tokoh tersebut.

"Ini kan kekacauan pasca pilpres, ya harus disingkirkan bersama-sama. Menyingkirkan ini kan bisa dengan cara hukum, bisa menyingkirkan sifat jahat di otak mereka, dengan cara apa? Nasehatin," kata Haris Pertama sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Minggu, 9 Januari 2022.

Baca Juga: Erick Thohir vs Ahok, Rocky Gerung Jadi Provokator: Mereka Saling Menerkam Antar Cebong, Bagus Sebetulnya

Haris Pertama menyebut fenomena 'Cebong vs Kadrun' berpotensi menjadi malapetaka tersendiri bagi siapapun yang menjadi dalang di balik hal tersebut.

Dia juga menjelaskan mengenai adanya dugaan ujaran kebencian yang dilakukan oleh sejumlah tokoh buzzer hingga ada yang harus berurusan dengan pihak berwajib.

Saat ditanya Refly Harun mengenai potensi adanya pihak-pihak tertentu yang mengambil keuntungan pribadi atau kelompok di balik fenomena 'Cebong vs Kadrun', dia mencontohkan tumbangnya rezim Orde Lama dan Orde Baru yang tak berujung dendam kesumat, karena adanya motif jahat tersembunyi di balik peristiwa tersebut.

Halaman:

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini