Network
KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mengungkapkan penyebab utama kebhinekaan di Indonesia yang kini seolah hilang dari masyarakat.
Rocky Gerung mengakui bahwa kebhinekaan di Indonesia seolah hilang dari kehidupan berbangsa dan bernegara dalam beberapa tahun terakhir.
Rocky Gerung bahkan menyinggung asal usul radikalisme untuk mengungkap penyebab kebhinekaan yang seolah hilang di Indonesia.
Rocky Gerung menilai bahwa kosa kata kebhinekaan seolah hilang dari kamus kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini, bahkan dia menyebut keakraban sosial saat ini terkesan merenggang.
Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu menilai, masyarakat Indonesia kini cenderung didoktrin dengan istilah radikalisme yang terus-menerus digaungkan oleh kekuasaan yang menuai polemik.
"Kita sekarang seolah-olah hilang kosa kata itu, Bhinneka Tunggal Ika, keakraban, diganti dengan istilah radikalisme, fundamentalisme. Hal yang kemudian membuat kita mengerti itu terus-menerus," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Selasa, 1 Februari 2022.
Rocky Gerung juga menyebut, asal usul istilah radikalisme pertama kali diucapkan oleh kelompok penjajah Belanda untuk melabeli orang Indonesia yang ingin memerdekakan diri dari penjajahan di masanya.
"Padahal dulu, istilah radikalisme itu dipakai oleh Belanda, oleh penjajah untuk menyebut orang yang ingin merdeka tuh. 'Ini kaum radikal', artinya kita memang mau merdeka. Nah itu mesti kita bongkar akar-akar dari kolonialisme," ujarnya.
