Network
Rocky Gerung juga mengatakan, saat ini keadaan sosial masyarakat Indonesia sedang tidak baik-baik saja karena setiap perbedaan khususnya dalam pandangan politik selalu diintai oleh pihak-pihak tertentu.
"Nah sekarang, kita masuk dalam suatu keadaan keakrabannya betul-betul berkurang, setiap saat orang saling mengintai perbedaan tuh," katanya.
Filsuf kelahiran Manado, 20 Januari 1959 itu juga ingin mengingatkan bahwa keberadaan bangsa Indonesia jauh memiliki peran yang lebih besar dalam membangun kebhinekaan dibandingkan kekuasaan presiden.
Sebaliknya kata dia, kekuasaan presiden kerap kali berpotensi memecah belah bangsa karena berbagai kebijakannya yang dinilai kerap mendiskriminasi lawan politiknya.
"Jadi, terus-menerus kita ingin ingatkan bahwa bangsa ini jauh lebih besar daripada kekuasaan presiden. Kekuasaan presiden bisa memecah belah bangsa," ujar dia.
Baca Juga: Rocky Gerung Tanggapi Kasus Edy Mulyadi Soal 'Jin Buang Anak': Mungkin Emosinya Udah Sampai di Leher
Terakhir, Rocky Gerung juga mengajak agar seluruh bangsa Indonesia menyadari peran pentingnya untuk menghasilkan masa depan yang lebih baik.
Karena itu, dia meminta agar simbol-simbol kekuasaan yang berpotensi memecah belah bangsa harus disingkirkan dan ditinggalkan.
"Tapi kalau bangsa ini paham bahwa dia hidup di dalam upaya menghasilkan masa depan, maka seluruh simbol-simbol kekuasaan yang berupaya untuk menghalangi persahabatan itu harus kita tinggalkan," tuturnya.***
