Edy Mulyadi Akui Rezim Jokowi Sudah Sangat Kuat dan Bisa 'Menggilas': Apapun yang Dikehendaki Bisa Diatur

- 3 Februari 2022, 09:00 WIB
Edy Mulyadi Akui Rezim Jokowi Sudah Sangat Kuat dan Bisa 'Menggilas': Apapun yang Dikehendaki Bisa Diatur
Edy Mulyadi Akui Rezim Jokowi Sudah Sangat Kuat dan Bisa 'Menggilas': Apapun yang Dikehendaki Bisa Diatur /Tangkapan layar YouTube/BANG EDY CHANNEL

KABAR BESUKI – Aktivis media sosial yang tengah menjadi sorotan, Edy Mulyadi mengakui bahwa rezim Presiden Jokowi sudah sangat kuat dan bisa ‘menggilas’.

Edy Mulyadi mengaku ada hikmah dari kasus yang menjeratnya.

Pelajaran Edy Mulyadi dari kasus dugaan ujaran kebencian yang menjeratnya adalah rezim ini begitu kuat dengan dukungan oligarki.

Baca Juga: Soal Dugaan Ngabalin Hina Orang Jawa, Hersubeno: Saya Kira Orang Jawa Gak akan Melaporkan, Mereka Pasti Maklum

Jadi jangan heran, hikmah dari Edy Mulyadi adalah semua aturan bisa lahir dari penguasa, tinggal berada di pihak yang mana.

Edy mengatakan kasusnya menegaskan dan membuktikan bahwa rezim Jokowi dinilai luar biasa.

Bukti terbaru adalah lahirnya RUU Ibu Kota Negara (IKN). RUU ini diburu selama 42 hari dan disahkan oleh Parlemen.

Baca Juga: Mendadak Damai, Keharmonisan Yoris dan Yosef Dipertanyakan Youtuber Anjas, Benar Tulus atau Cuma Rekayasa?

Proses perjalanan RUU IKN dinilai acak-acakan, bertabrakan dengan aturan dan tata tertib perumusan RUU, hingga pansus mengetuk RUU ini.

Ia menilai pola sama dengan keluarnya RUU lain, seperti RUU KPK, RUU Cipta Kerja, yang dilakukan Pansus Pemilihan DPR tengah malam.

“Kita akui rezim ini sudah sangat kuat apapun yang dikehendaki bisa diatur. Jadi oligarki di belakang rezim ini semua bisa selesai. RUU IKN, Revisi UU KPK itu ‘berdarah-darah’ dan diputuskan malam hari dini hari. Dasyat sekali, luar biasa,” tutur Edy Mulyadi.

Baca Juga: Ngabalin Diduga Hina Orang Jawa, Rocky Gerung Minta Jangan Dilaporkan: Nggak Ada Gunanya

Untuk itu, Edy Mulyadi mengajak masyarakat untuk bereaksi terhadap perilaku rezim saat ini.

Edy Mulyadi memberikan opsi kepada masyarakat, apakah akan tetap mendukung rezim atau sebaliknya, mendorong perubahan.

"Pesan kita semua untuk menentukan pilihan, mau bersama penggerak perubahan atau duduk menikmati, kalo Anda pilih duduk menikmati maka dapat giliran ‘digilas’ juga," kata Edy Mulyadi.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Youtube Hersubeno Point


Tags

Terkait

Terkini