“Kami lakukan dari MUI dengan cara apa? Standarisasi da’I, da’I nya kita luruskan paham keagamaan islam wasati,” kata Cholil Nafis.
Selain itu, MUI juga mengajarkan para mubaligh tentang hubungan Islam dan kebangsaan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang katanya sangat dekat dengan negara yang didirikan Rasulullah SAW.
Ia mencontohkan jika ada orang yang belajar di pesantren kemudian orang tersebut menjadi teroris maka tidak benar jika renungannya kemudian dibakar.
Ketua MUI tersebut mengungkapkan tidak setuju dengan pembedaan masjid dalam kelompok tertentu berdasarkan penilaian terkait radikalisme.***