Novel Bamukmin juga menyampaikan kepada seluruh ulama untuk tetap menyampaikan kebenaran ajaran Islam dengan apa adanya.
Akan tetapi, dia juga mengakui bahwa terdapat khilafiyah dalam cara menyampaikan sebuah ajaran Islam di kalangan sesama ulama.
"Kalau yang haq dikatakan haq, yang batil dikatakan batil. Itulah memang tupoksinya seorang dai menyampaikan apa yang sudah diajarkan dan sudah tertuang. Dan penyampaian itu sebenarnya juga khilafiyah," katanya.
Selain itu, dia juga menegaskan bahwa perbedaan cara menyampaikan ajaran Islam di kalangan ulama merupakan sunatullah, tak terkecuali yang disampaikan oleh Ustadz Khalid Basalamah.
"Perbedaan ini juga adalah perbedaan yang lumrah dan biasa. Ini kehendak Allah, masalah perbedaan, kemajemukan, itu adalah memang sunatullah," ujar dia.
Meski demikian, Novel Bamukmin mengapresiasi kebesaran hati Ustadz Khalid Basalamah yang bersedia meminta maaf atas kekhilafannya dalam menyampaikan ceramah, hingga menyinggung pegiat seni wayang.
Dia juga menegaskan klarifikasi Ustadz Khalid Basalamah bahwa tidak ada maksud sama sekali untuk mengharamkan kesenian wayang dalam penyampaiannya.
"Tapi dengan luar biasa kebesaran hati Ustadz Khalid Basalamah dengan kata-kata tidak ada pengharaman," tuturnya.***