Network
KABAR BESUKI - Gugus Tugas Covid-19 Bondowoso akan melakukan pengadaan 3.000 alat rapid test baru. Menurut dr. Moh. Imron, selaku jubir penanganan Covid-19 yang juga menjabat Kepala Dinas Kesehatan Bondowoso, menyampaikan bahwa alat rapid tes baru itu nantinya akan digunakan untuk rapid tes model sampling di beberapa pusat keramaian.
Pasalnya, saat ini baik di pasar, cafe, dan warung lesehan masih tampak warga melakukan aktivitas berkerumun bahkan tanpa menggunakan masker.
“Dengan kondisi pasar, cafe, dan warung lesehan yang seperti itu, saya akan melakukan sampling. Jadi acak, mungkin saya datangi apakah nanti ngambil sample beberapa orang di pasar, atau di cafe kita datangi kita rapid di tempat, langsung,”ungkapnya, Senin (11/5/2020).
Baca Juga: Pemprov Jatim Kembali Salurkan Alkes dan APD ke RS Rujukan Covid19
Sementara saat ini, alat rapid test ada sekitar 1.500. Namun jumlah tersebut didahulukan untuk pasien ODP dan tenaga kesehatan.
“Saya dulukan ini yang ODP dan Nakes. Dan Mudah-mudahan ini didukung juga oleh pimpinan. Nanti mudah-mudahan anggaran saya tambahan untuk beli sekitar 3.000 rapid ini nanti disetujui lagi,”papar Imron.
Terkait anggaran penanganan Covid-19 di Bondowoso yang berjumlah sekitar Rp 46 milliar, kata Imron, tak semuanya dialokasikan untuk Dinas Kesehatan.
“Yang murni anggaran untuk kesehatan dan murni ada di Dinkes yakni Rp 4,9 milliar, sisanya adalah anggaran dari Puskesmas masing-masing yang merupakan pergeseran anggaran DAK non fisik untuk bantuan operasional kesehatan,”terangnya.
Menurutnya, di tim gugus tugas penanganan Covid-19 dari total sekitar Rp 46 milliar yang digunakan bidang kesehatan bisa dimaksudkan juga termasuk anggaran-anggaran yang ada di DD (Dana Desa) untuk bidang kesehatannya. Tapi, pengelolaannya di desa masing-masing.
