Bivitri Susanti Sebut Pengusul Jokowi Tiga Periode 'Intelektual Kelas Kambing', Refly Harun: 100 Persen Setuju

- 8 Maret 2022, 18:37 WIB
Bivitri Susanti Sebut Pengusul Jokowi Tiga Periode 'Intelektual Kelas Kambing', Refly Harun: 100 Persen Setuju.
Bivitri Susanti Sebut Pengusul Jokowi Tiga Periode 'Intelektual Kelas Kambing', Refly Harun: 100 Persen Setuju. /Instagram.com/@bivitrisusanti

KABAR BESUKI - Pakar hukum tata negara Refly Harun menanggapi pernyataan rekan seprofesinya, Bivitri Susanti yang menyebut pengusul Jokowi tiga periode sebagai 'intelektual kelas kambing'.

Refly Harun mengaku 100 persen setuju dengan Bivitri Susanti yang menyebut pengusul Jokowi tiga periode sebagai 'intelektual kelas kambing'.

Refly Harun mengungkapkan, dirinya setuju dengan pernyataan Bivitri Susanti karena konstitusi dan konstitusionalisme merupakan dua hal yang sangat berkaitan erat.

"Saya 100 persen setuju, memang kita harus kaitkan antara konstitusi dan constitutionalism. Jangan sampai ada konstitusi without constitutionalism, karena ide constitutionalism itu salah satunya adalah pembatasan jabatan," kata Refly Harun sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Refly Harun pada Selasa, 8 Maret 2022.

Baca Juga: Mahfud MD Bantah Isu Jokowi Tiga Periode, Rocky Gerung: Waktu Itu Muncul, Mungkin Lagi Ngantri Minyak Goreng

Refly Harun menegaskan bahwa dalam konstitusi terdapat tiga hal mendasar yang harus diatur dalam sebuah tatanan bernegara.

Ketiga hal tersebut adalah pembagian kekuasaan yang terdiri atas eksekutif, legislatif, dan yudikatif, pembatasan masa jabatan seorang pemimpin, dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.

"Konstitusi itu setidaknya mengatur tiga hal. Pertama adalah pembagian kekuasaan, kedua adalah pembatasan jabatan, dan yang ketiga adalah perlindungan terhadap hak asasi manusia," ujarnya.

Baca Juga: Viral Tukang Cendol Dibayar Rp200.000 Karena Dukung Jokowi Tiga Periode, Begini Tanggapan Rocky Gerung

Karena ketiganya merupakan hal penting, Refly Harun mengungkapkan bahwa tidak boleh ada salah satu dari ketiga hal tersebut yang dijauhkan dari landasan konstitusi.

Dia menekankan pentingnya pembatasan masa jabatan bagi seorang pemimpin sebagai bagian dari konstitusionalisme.

Menurutnya, dicabutnya gagasan pembatasan kekuasaan dari landasan konstitusi dapat menghilangkan ruh konstitusi yang sangat penting yaitu konstitusionalisme.

"Kalau ide pembatasan kekuasaan itu dijauhkan dari landasan konstitusi, maka sesungguhnya konstitusi itu sudah kehilangan ruhnya, yaitu konstitusionalisme," tuturnya.

Baca Juga: Tjipta Lesmana Sindir Ketum Parpol yang Ngotot Ingin Jokowi Tiga Periode: Emang Rakyat Indonesia Ini Kecoa?

Mencuatnya wacana Jokowi hingga tiga periode bermula ketika sejumlah lembaga survei merilis tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi dengan angka yang sangat fantastis.

Bahkan, dua lembaga survei ternama berhasil mengklaim tingkat kepuasan masyarakat terhadap pemerintahan Jokowi hingga melampaui angka 70 persen.

Hasil survei tersebut bahkan mengundang kecurigaan, karena pada saat yang bersamaan banyak masyarakat yang sedang dilanda kesulitan ekonomi.

Sementara belakangan ini, berbagai upaya dikerahkan oleh pihak-pihak tertentu yang menginginkan agar ide Jokowi tiga periode benar-benar terwujud.

Salah satunya adalah aksi bagi-bagi uang senilai Rp200.000 kepada tukang cendol yang mendukung ide Jokowi tiga periode di Sidoarjo yang kemudian menjadi viral.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini