Network
KABAR BESUKI – Pengamat politik Rocky Gerung menilai bahwa kekacauan yang terjadi di Indonesia saat ini bisa saja melengserkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dari jabatannya sebagai presiden.
Rocky Gerung mengatakan bahwa Jokowi terancam dilengserkan dari kedudukannya sebagai orang nomor satu di Indonesia karena dinilai gagal mengontrol kenaikan beberapa komoditi pokok.
Sebut saja harga minyak goreng yang meroket naik selama beberapa bulan terakhir hingga BBM jenis pertamax yang mengalami kenaikan sejak tanggal 01 April 2022.
naiknya harga kebutuhan publik yang tak kunjung teratasi ini disebut-sebut dapat dengan mudah melengserkan Presiden Jokowi.
Rocky Gerung bahkan meminta masyarakat untuk bersiap mencari tokoh yang dirasa sesuai untuk menggantikan Jokowi sebagai presiden.
Baca Juga: Harga Perhiasan Emas Putih dan Kuning 10-17 Karat Hari Ini Minggu 10 April 2022 di Semar Nusantara
“Seluruh teori dan kapasitas negara sudah selesai dan kita mesti bersiap-siap mencari tokoh-tokoh yang bisa menuntut dalam waktu sementara sebelum sidang MPR untuk memilih presiden baru,” kata Rocky Gerung seperti dikutip Kabar Besuki dari kanal Youtube Rocky Gerung Official pada 10 April 2022.
Mantan dosen Filsafat Universitas Indonesia itu mengatakan bahwa Presiden Jokowi bisa dilengserkan karena faktor ekonomi yang kini terjadi di Indonesia.
Selain itu, ia mengungkap bahwa carut marut soal naiknya beberapa komoditi juga menjadi salah satu alasan yang bisa membuat Presiden Jokowi dilengserkan.
“Itu artinya kita akan lihat apa hukumnya kalau Presiden Jokowi dipaksa turun oleh ekonomi, bukan dipaksa turun oleh rakyat, mesti disiapkan teori pertama yang jatuh pada konstitusi,” ujar Rocky Gerung.
“Konstitusi mengatur pihak yang bisa menguasai kekuasaan ika kondisi tersebut terjadi,” lanjutnya.
Rocky Gerung bahkan menyinggung beberapa nama tokoh yang dirasa cocok untuk menggantikan jabatan Presiden jika nantinya Jokowi dilengserkan.
Menurut Rocky Gerung, ada beberapa tokoh yang dianggap potensial untuk bisa menggantikan Jokowi sebagai Presiden, salah satunya yakni Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.
“Kalau kondisi tersebut terjadi, misalnya ada Pak Menhan, Menteri Dalam Negeri, dan Menteri Luar Negeri, dari tiga profil itu ya Prabowo yang paling punya profil memerintah kan, kan dua menteri lainnya itu rendah saja legitimasinya,” jelasnya.***
