Ketua DPD La Nyalla Dituduh Dalang Jatuhkan Presiden: Semakin Difitnah Semakin Saya Jadi Presiden RI 2024

- 10 April 2022, 21:32 WIB
La Nyalla buka suara terkait tuduhan sebagai dalang untuk turunkan presiden dalam demo 11 April 2022.
La Nyalla buka suara terkait tuduhan sebagai dalang untuk turunkan presiden dalam demo 11 April 2022. /Tangkap Layar YouTube.com/Refly Harun

KABAR BESUKI - Pernyataan dari Ketua DPD, AA La Nyalla Mahmud Mattalitti menganggap wajar tuntutan Mahasiswa, dan memohon agar polisi tidak represif pada aksi demo 11 April 2022.

Sebelumnya Ketua DPD RI dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa bertemu dan membahas tentang sejumlah hal, salah satunya adalah rencana aksi Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) yang digelar besok Senin 11 April 2022.

Setelah itu Ketua DPD RI itu menuliskan pernyataan tentang dukungan dia kepada para mahasiswa, karena mahasiswa adalah saluran dari suara rakyat jadi harus dihargai dan diterima, dikutip Kabar Besuki melalui kanal YouTube Refly Harun yang diposting pad 10 April 2022. 

Refly Harun membacakan pernyataan yang dibuat oleh Ketua DPD La Nyalla, enam tuntutan mahasiswa yang akan disampaikan dalam aksi BEM SI pada 11 april mendatang dinilai wajar.

Isi dari enam tuntutan tersebut adalah suara terpendam kebanyakan rakyat yang belum keluar secara masif, jadi mahasiswa menjadi saluran sekaligus penyambung lidah bagi rakyat tersebut

"Kalau kita baca enam isi tuntutan mereka sangat wajar, karena itu saya ingatkan kepada aparat khususnya kepolisian, jangan represif, para mahasiswa itu adalah generasi bangsa yang wajib memikirkan bangsanya, mereka juga calon pemimpin  masa depan," kata La Nyalla Jumat 8 April 2022.

Baca Juga: KAMI Dicurigai Jadi Dalang di Balik Demo 11 April, Rocky Gerung Sebut Intelijen Istana Mencari 'Kambing Hitam'

La Nyala menambahkan bahwa, tuntutan pertama mereka yang meminta sikap dan kalimat yang tegas dari Presiden Jokowi tentang penolakan pemilu dan tiga periode memang diperlukan, agar elemen lain termasuk partai politik terus menimbulkan kegaduhan publik soal ini, sementara tuntutan tentang penundaan dan kaji ulang UU ibukota negara juga tidak ada salahnya, karena memang UU tersebut kurang publik meaningful participation, dan sekarang sudah ada yang menguji DMK.

Lanjut La Nyalla, sedangkan tuntutan ketiga, keempat, kelima adalah mutlak tuntutan rakyat yang disuarakan oleh mahasiswa, mulai dari stabilisasi harga sembako, pengusutan mafia minyak goreng, hingga penyelesaian konflik agraria yang merata  semua wilayah, dan yang terakhir pasangan Jokowi dan Ma'ruf agar melaksanakan janji kampanye juga wajar, karena ada janji-janji yang belum dipenuhi dan masih ada waktu 2024 untuk menuntaskan.

Melalui siaran YouTube, Refly Harun menghubungi Ketua DPD La Nyalla itu untuk menanyakan hal-hal yang berkaitan dengan aksi besok.

La Nyalla menilai bahwa sudah seharusnya mahasiswa diberi tempat untuk menyampaikan aspirasi mereka kepada pemerintahan khususnya Presiden RI, karena Mahasiswa dianggap sebagai penyalur lidah dari masyarakat kepada pemerintahan.

“Kasih kesempatanlah mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi masing-masing tuntutan kepada Presiden Jokowi, jangan sampai mereka belum sampai menyampaikan udah di stop, udah disuruh pulang, atau sudah dihalang-halangi, negara kita kan negara demokrasi, terus kita inikan rakyat ini penyambung lidahnya siapa kalau bukan mahasiswa, sedangkan Presiden Jokowi sendiri tidak bisa nyambung kepada rakyat secara langsung, kecuali yang di foto-foto, yang di TV itu langsung tapi rakyat yang mendalam seperti ini kan gak bisa, melalui Mahasiswa ini baru bisa, Mahasiswa menyampaikan aspirasinya, nah saya harap jangan represif dari keamanan, kemarin saya meminta Sigit Kapolri, tolong mahasiswa jangan sampai ada tindakan represif,” jelas La Nyalla.

Refly mengatakan bahwa dia agak khawatir dengan adanya pernyataan dari Humas Polda. kalau mereka tidak mengizinkan adanya demonstrasi dan kemungkinan akan dibubarkan, padahal sebelumnya Koordinator Media BEM sudah mengirimkan pemberitahuan terkait aksi.

“Salah satu perasaan saya, kalau melihat pernyataan pihak dari Polda Humasnya yang selalu mengatakan bahwa demonstrasi unjuk rasa itu tidak diizinkan, padahal tidak perlu izin hanya surat pemberitahuan saja,” kata Refly.

Menurut penjelasan La Nyalla berita tersebut adalah berita palsu dan termasuk berita yang sudah lama.

Baca Juga: 14 Manfaat Jus Lidah Buaya untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Kontrol Gula Darah

“Itu hoax, tidak usah ditanggapi, saya sudah cek, itu adalah berita lama,” bantar Ketua DPD.

Menurut Ketua DPD RI tersebut dalam sebuah aksi demonstrasi tidak diperlukan izin tapi cukup surat pemberitahuan.

“Gak perlu meminta izin, kita memberitahu saja sudah cukup, beritahu ya beritahu aja, minta izin ngapain?” tanya heran La Nyalla.

Dalam aksi 11 April ini beredar pernyataan bahwa mahasiswa ini ditunggangi oleh beberapa orang yang menjadi dalang dari aksi tersebut, yang mempunyai niat untuk menurunkan Presiden Jokowi.

“Dalang dari demo itu adalah satu Gde Siriana, kedua Jumhur Hidayat dan yang ketiga adalah La Nyalla Mattalitti, itu apa?” tanya bung Refly.

La Nyalla beranggapan dengan adanya hal ini dia sangat bersyukur, karena dia tahu mahasiswa itu bisa menilai sendiri, dan Mahasiswa secara sendirinya akan berpikir bahwa Ketua DPD RI itu bukanlah dalam dari aksi tersebut.

“Alhamdulillah walau saya dituduh sebagai dalang, saya sangat bersyukur, bersyukurnya dimana, Mahasiswa ini pasti tahu, siapa yang ngajak dia untuk demo, siapa yang mengarahkan, pasti tahu, dengan saya dibeginikan, Mahasiswa akan mikir, loh Pak Nyalla ini gak pernah merasa dia sebagai dalang kok, kok dia dituduh, ya kasian ! Saya sudah tahu siapapun yang membuat ulah seperti ini, saya tahu, yang posting itu saya juga tahu, saya diemin aja dulu dan ini suruhan salah satu capres yang didukung oleh istana, nanti saya bisa buktikan kok, dia posting-posting punya calonnya dari istana,” jelas Ketua DPD RI.

Refly juga menanyakan kepada La Nyalla apa harapan beliau dalam aksi besok yang diselenggarakan para Mahasiswa di Istana Negara.

“Harapan saya berjalan dengan tertib, mulai datang sampai pulang, bisa menyampaikan aspirasi, tuntutan, dan harapan saya pemerintah pun harus menerima, jangan pengecut dibelakang,” Harap La Nyala.

Baca Juga: BREAKING NEWS: Indonesia Gagal Juara AFF Futsal Championship 2022 Usai Takluk Adu Penalti dari Thailand

Ketua DPD RI itu memberikan pesan bahwa, semakin banyak orang yang mencoba memfitnah dirinya, besar kemungkinan dia akan menjadi Presiden RI 2024.

“Saya hanya buat pesan untuk yang membuat berita hoax tentang saya, semakin kau fitnah saya semakin saya jadi Presiden RI 2024, jadi kalau mau bertanding dengan saya, ya bertanding yang sehat, bekerja untuk rakyat, dari hati jangan otak, kalau otak kan kotorannya banyak,” tutur Ketua DPD RI. ***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: YouTube Refly Harun


Tags

Terkait

Terkini

x