Sholat Idul Fitri 1443 H Kembali Digelar di Taman Blambangan, Pertama Kali Sejak Era Pandemi

- 2 Mei 2022, 06:23 WIB
Sholat Idul Fitri 1443 H Kembali Digelar di Taman Blambangan, Pertama Kali Sejak Era Pandemi.
Sholat Idul Fitri 1443 H Kembali Digelar di Taman Blambangan, Pertama Kali Sejak Era Pandemi. /Kabar Besuki/Rizqi Arie Harnoko

KABAR BESUKI - Pimpinan Cabang Muhammadiyah Banyuwangi kembali menggelar sholat Idul Fitri 1443 H di Taman Blambangan pada Senin, 2 Mei 2022.

Kegiatan sholat Idul Fitri 1443 H di Taman Blambangan pagi ini merupakan yang pertama kali digelar sejak era pandemi.

Kegiatan sholat Idul Fitri 1443 H di Taman Blambangan pagi ini dihadiri oleh ribuan jamaah khususnya dari kalangan masyarakat Banyuwangi.

Baca Juga: Tata Cara Sholat Idul Fitri di Rumah, Lengkap dengan Niat, Bacaan dan Artinya

Berdasarkan rundown yang disusun oleh panitia, sholat Idul Fitri 1443 H di Taman Blambangan dimulai kira-kira pada pukul 06.00 WIB.

Akan tetapi, ribuan jamaah telah memadati kawasan Taman Blambangan sejak satu jam sebelum sholat Idul Fitri 1443 H dimulai.

Kegiatan sholat Idul Fitri 1443 H dipimpin oleh Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Jember Haji Kusno, yang bertindak sebagai imam sekaligus khatib.

Usai pelaksanaan sholat Idul Fitri 1443 H, Haji Kusno menyampaikan sebuah khutbah kepada para jamaah dengan tema 'Merawat Benteng Keberadaban Manusia'.

Baca Juga: Informasi Pelaksanaan Sholat Idul Fitri Tahun 1443 Hijriah Pimpinan Cabang Muhammadiyah Genteng

Dalam khutbah yang disampaikan pagi ini, Haji Kusno menegaskan indahnya keberkahan Ramadhan, potensi manusia sebagai mahluk berkeunggulan utama, dan pentingnya merawat benteng keberadaban manusia.

Haji Kusno mengungkapkan, ada dua indikasi yang terdapat pada seseorang yang merasakan keberkahan dalam hidup antara lain merasakan nikmat beramal soleh dan konsisten dalam kebaikan.

Kemudian, dia menyampaikan bahwa manusia memiliki sejumlah potensi sebagai mahluk berkeunggulan utama antara lain insting, panca indera, akal pikiran, hati nurani, dan nafsu.

Sementara untuk merawat benteng keberadaban manusia, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan oleh setiap manusia antara lain menanamkan iman yang kuat, memperluas pemahaman agama, dan memperkuat budi pekerti.

Baca Juga: Resep Lontong Sayur Pedas dan Gurih, Cocok Sebagai Menu Hari Raya Idul Fitri Kamu

Haji Kusno juga menyampaikan, akhlak merupakan puncak dari ketakwaan setiap manusia, sehingga setiap norma merupakan sebuah sistem nilai yang dapat menjadi benteng jika ditegakkan dengan tepat.

"Puncak akhlak itu adalah ketakwaan. Maka semua norma aturan terkait keimanan dan keislaman pada hakekatnya adalah sistem nilai yang jika ditegakkan dengan baik, tepat, dan benar akan menjadi benteng keadaban manusia yang kokoh, kuat, dan tangguh," kata Haji Kusno dalam khutbah sholat Idul Fitri 1443 H yang digelar di Taman Blambangan pada Senin, 2 Mei 2022.

Dia juga menyampaikan, berbagai amalan yang telah dilaksanakan oleh umat Islam selama Ramadhan merupakan sebuah instrumen untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan manusia.

Dengan iman dan takwa yang kuat, Haji Kusno menegaskan bahwa kedua hal tersebut dapat membantu merawat keadaban utama di tengah kehidupan bermasyarakat.

"Termasuk amaliyah selama Ramadhan itupun sebuah instrumen agar manusia beriman. Itu menjadi orang yang bertakwa, yang memiliki sikap laku akhlak yang dapat merawat keadaban utama," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko


Tags

Terkait

Terkini

x