Pemprov Jatim dan Kogabwilhan II Akan Siapkan Aplikasi One Gate System

- 1 Juli 2020, 08:23 WIB
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid 19 bersama 99 RS Rujukan se - Jatim.
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda Jatim Rapat Koordinasi Percepatan Penanganan Covid 19 bersama 99 RS Rujukan se - Jatim. /

“Sebelumnya, kami sudah memiliki sistem informasi, seperti update data real time hal-hal yang terjadi di RS, melalui gadget yang kami titipkan di tiap-tiap RS rujukan di Jatim. Update data tersebut akan diintegrasikan dengan sistem rujukan yang dikomandani Pangkogabwilhan II,” ujarnya.

Dalam sambutannya, Panglima Kogabwilhan II, Marsdya TNI Imran Baidirus menjelaskan, cara kerja sistem rujukan satu pintu adalah masing-masing RS rujukan memiliki Person In Charge (PIC).

Tugas dari PIC tersebut adalah menginformasikan apakah RS-nya bisa menerima pasien Covid-19, serta meng-update data kepada command center di RS Darurat Jl. Indrapura.

“Di command center, akan tersaji data semua rumah sakit yang bisa menerima pasien. Jadi, jika ada pasien di RS yang akan dirujuk ke RS lainnya, command center akan menghubungkan kedua RS tersebut, lalu memastikan ketersediaan bed, dan mengarahkan pasien akan dirujuk kemana. Sehingga diharapkan pendistribusiannya lebih baik dan lebih cepat, sehingga tidak terjadi penumpukan,” jelasnya.

Sementara itu, Kapolda Jatim, Irjen Pol Mohammad Fadil Imran mengatakan, pihaknya siap mengawal dan mendukung sepenuhnya upaya Pemprov Jatim untuk mengendalikan, dan menekan laju penularan Covid-19 di Jatim. Bahkan, pihaknya juga akan menginstruksikan jajarannya untuk menjaga dan mengamankan seluruh RS-RS rujukan di Jatim.

Baca Juga: Partai Gerindra Banyuwangi Wait anda See Untuk Paket Cabup 2020

Menurut Kapolda Fadil Imran, pengamanan itu akan lebih diperkuat lagi guna menjaga kemungkinan adanya oknum masyarakat yang berpotensi melanggar protokol kesehatan. Contohnya, mengambil secara paksa jenazah pasien Covid-19, kemudian membuka dan memakamkan jenazah tersebut tanpa menerapkan protokol pemakaman Covid-19.

“Kami sudah memerintahkan kepada para Kapolres, untuk menempatkan personilnya di RS rujukan selama satu kali dua puluh empat jam. Dan setelah rapat hari ini, kembali saya akan tekankan untuk pengamanan itu. Jadi, saya berharap para tenaga kesehatan bisa bekerja dengan tenang, kami yang nanti akan mengawal keamanannya,” tegasnya.

Dalam kesempatan ini, Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Widodo Iryansayah meminta seluruh jajarannya untuk tidak henti-hentinya memberikan pemahaman pentingnya menjaga protokol kesehatan kepada masyarakat, namun dengan cara yang humanis. Diakuinya, hal tersebut tidak mudah, namun cara itu harus tetap dilakukan guna menyelamatkan nyawa manusia.

“Saya hampir setiap hari olahraga pagi di lapangan Makodam V/Brawijaya, dimana banyak anak-anak muda yang belum disiplin memakai masker. Melihat itu, saya lantas membagikan masker kepada mereka, saat itu memang langsung dipakai. Tapi hari berikutnya, ada yang kembali tidak memakai masker, lalu saya berikan masker lagi, dan saya ajak dialog. Kita harus sabar, karena ini untuk keselamatan mereka,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkini