KABAR BESUKI - Baru-baru ini warganet dihebohkan dengan beredarnya surat elektronik (surel) yang mengatasnamakan Bank Indonesia yang meminta data pribadi untuk mencairkan sebuah dana.
Tak hanya itu, melalui alamat email bankindonesia047@gmail.com, Bank Indonesia diklaim meminta penerima surat elektronik itu mengirimkan sejumlah data pribadi, seperti nama lengkap hingga nomor e-KTP.
Adapun sebuah narasi yang tercatut di dalamnya yakni:
Baca Juga: Anda Tidak Perlu Khawatir Tentang Hal Ini Saat Mendapat Vaksinasi
"Alamat email itu yakni: bankindonesia047@gmail.com.
Dear Customer,
Selamat siang,,
Yth, Kepada Bapak/Ibu:
Terima kasih telah menggunakan BANK BI,,
Kami menginformasihkan bahwa saat ini aplikasi dalam maintanance sistem Digital bank, mohon di informasikan nama lengkap dan nomor hp yang terdaftar di BI
Nama Lengkap:
Nomor hp.:
Baca Juga: Heboh, Karena Menggonggong Prajurit Myanmar Membunuh Anjing di Desa-desa, Mengejutkan Cek Fakta Ini
Jumlah Dana Cair:
Mohon atas ketidaknyamanannya dalam pencairan tanpa konfirmasih.
Terimakasih.
Best regards"
Baca Juga: Ternyata Kepribadian Seseorang Dapat Diukur Berdasarkan Camilan Favorit, Begini Kata Ilmuwan
Faktanya, Bank Indonesia telah membantah pesan surel tersebut dan memastikan kalau email tersebut tidak keluar dari pihak mereka. Hal itu disampainkannya melalui Facebook resminya pada 3 Maret 2021.
“Pilih pasangan hidup, memang harus pilah-pilih. Sama halnya saat menerima informasi, wajib selektif, biar ga gampang terkena kabar tipu-tipu.
Baca Juga: Wajib Peka! Seseorang Diam-diam Tertarik pada Anda Jika Memiliki Salah Satu dari 8 Pertanda Ini
.
Seperti Hoax berikut, karena Bank Indonesia sebenarnya TIDAK PERNAH meminta data pribadi, hingga informasi pencairan dana menggunakan email palsu ini.
Silakan #SobatRupiah hubungi BICARA untuk mendapatkan kepastian akan kabar terkait Bank Indonesia, selagi meningkatkan kewaspadaan dan rasa kritis dalam menyikapi setiap informasi.
#BIWaspadaHoax
#BankIndonesia
#diSetiapMaknaIndonesia”
Dengan demikian, surel yang mengatasnamakan Bank Indonesia adalah tidak benar dan termasuk dalam kategori konten palsu.
Dengan demikian, dengan beredarnya surat elektronik (surel) yang mengatasnamakan Bank Indonesia yang meminta data pribadi untuk mencairkan sebuah dana merupakan hoax.***