Aurel Hermansyah Sempat Idap Kista Ovarium, Kenali Penyebab dan Gejalanya

9 April 2021, 15:08 WIB
Aurelie Hermansyah /Aini/Instagram/aurelie.hermansyah

KABAR BESUKI - Pasangan baru Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar telah resmi menikah. Sebelum menikah, Aurel sempat mengunjungi dokter untuk medical check up dan saat diperiksa, diketahui ada kista di rahimnya.

Namun kabarnya Kista itu sudah hilang dalam tindakan operasi beberapa waktu lalu.

Perlu diketahui, penyebab kista ovarium yang paling umum adalah ketidakseimbangan hormon akibat menstruasi maupun menopause.

Baca Juga: Kurang Tidur Ekstrim, 5 Tahap Akan Terjadi pada Tubuh dan Pikiran Jika Kamu Terbangun Selama 96 Jam

Baca Juga: KJRI Pastikan Keamanan WNI, Tentang Serangan yang Mengincar Orang Asia di Amerika Serikat

Baca Juga: Tekan Angka Penyebaran Covid-19, Tamanagung Launching Kampung Tangguh dan PPKM Skala Mikro

Risiko terkena penyakit ini juga akan meningkat pada wanita hamil dan pengidap endometriosis. Kista ovarium bisa disebabkan oleh perubahan jaringan saat menstruasi

Melansir dari SehatQ, kista ovarium adalah kantong-kantong berisi cairan yang terdapat di dalam ovarium alias indung telur.

Sebagian besar kasus kista ovarium tidak berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya.

Kondisi ini juga umumnya tidak memicu gejala yang menggangu. Meski begitu, pada beberapa kasus, kondisi ini dapat menimbulkan nyeri dan perdarahan.

Kista jenis ini dapat terjadi pada wanita di segala usia, meski lebih sering muncul pada wanita yang sedang berada dalam usia produktif.

Kista ovarium juga bisa muncul pada remaja dan umumnya tidak memicu masalah yang serius.

Penyebab kista ovarium berdasarkan jenisnya 

Kista ovarium terbagi dalam beberapa jenis, seperti kista dermoid dan kista endometriom.

Baca Juga: Aparat Penegak Hukum Masih Membiarkan Penambangan Emas Ilegal di Aceh Barat

Baca Juga: Tragis! Amerika Dilanda Teror Penembakan Massal, Kali Ini Terjadi di Sebuah Pabrik Mebel

Baca Juga: Telah Ditemukan Kota Firaun Mesir Kuno, Kota yang Sudah Dibangun Lebih dari 3.400 Tahun

Namun, kista fungsional merupakan jenis kista ovarium yang paling banyak dialami oleh wanita. Kista fungsional juga dibagi menjadi dua jenis, yaitu kista folikel dan kista corpus luteum.

1. Penyebab kista folikel
Saat siklus menstruasi wanita berjalan, sel telur akan tumbuh di dalam kantong yang dinamakan folikel.

Kantong ini berada di dalam indung telur. Umumnya, kantong ini akan terbuka dan mengeluarkan sel telur. Namun, pada kondisi tertentu, kantong tersebut tidak terbuka.

Hal ini kemudian akan memicu penumpukan cairan di dalam folikel, yang dapat berkembang menjadi kista di ovarium.

2. Penyebab kista korpus luteum
Kantong folikel akan larut dan menghilang setelah sel telur yang terdapat di dalamnya dilepaskan.

Namun, apabila kantong tersebut tidak hilang bahkan setelah sel telur dilepaskan, penumpukan cairan dapat terjadi di dalamnya. Penumpukan cairan inilah yang menyebabkan terbentuknya kista korpus luteum.

Selain kedua jenis di atas, berikut ini jenis lain dari kista ovarium yang perlu Anda ketahui:

- Kista Dermoid, kista ini tumbuh dengan bentuk serupa kantong yang berisi rambut, lemak, dan jaringan-jaringan lainnya.

- Kistadenoma, jenis ini merupakan jenis kista non-kanker yang dapat terbentuk di bagian luar dari ovarium.

- Endometrioma, jaringan yang secara normal tumbuh di dalam rahim, dapat terbentuk di luar rahim dan kemudian menempel pada ovarium, sehingga terbentuk kista

Beberapa wanita juga dapat mengalami kondisi yang dinamakan polycystic ovary syndrome (PCOS). Pada kondisi ini, terdapat banyak kista kecil yang terbentuk di ovarium.

Baca Juga: Buntut dari PP Tentang Royalti Lagu, Kini Kemenkumham Berencana Membangun Pusat Data Lagu dan Musik

Hal ini dapat menyebabkan ovarium untuk membesar. Jika tidak ditangani dengan tepat, PCOS dapat menyebabkan infertilitas pada wanita.

Gejala kista ovarium yang biasa dirasakan

Pada kebanyakan wanita yang mengalami kista ovarium, gejala dan tandanya kerap tidak disadari.

Namun, saat kondisi ini menimbulkan gejala, nyeri di area perut atau pinggul adalah hal yang paling sering dirasakan. Nyeri yang timbul tersebut dapat disebabkan oleh:

1. Kista yang mengalami ruptur (pecah)

2. Pertumbuhan kista yang berlangsung dengan sangat cepat, sehingga menyebabkan pelebaran jaringan

3. Perdarahan pada kista

4. Kista yang terlilit pembuluh darah (juga dikenal dengan kondisi torsi)

Apabila ukuran kista telah semakin membesar, gejala lain juga mungkin timbul sebagai akibat dari perubahan struktur tubuh.

Gejala lain yang mungkin muncul di antaranya:

1. Perut terasa penuh, perut membesar dan terasa kembung

2. Nyeri pada bagian bawah punggung

3. Gangguan pencernaan

4. Cepat merasa kenyang, meskipun hanya makan sedikit

5. Tidak dapat menahan keinginan untuk buang air kecil

6. Kesulitan untuk buang air kecil

7. Sering ingin buang air besar, tapi kesulitan saat buang air besar

Baca Juga: Bikin Meleleh! 4 Zodiak Ini Dikenal Memiliki Senyum Paling Manis dan Memikat

Baca Juga: Perlu Tau! Inilah 4 Tanda Seorang Pria Naksir Wanita Secara Diam-diam, Simak Ulasannya

8. Merasakan nyeri saat berhubungan seksual

Di samping rasa nyeri, kista yang pecah juga dapat menyebabkan perdarahan. Nyeri yang timbul akibat kondisi ini, umumnya datang secara tiba-tiba, dan hanya terasa pada satu sisi.

Rasa nyeri dapat timbul saat olahraga berat. Kista yang pecah tidak menimbulkan gejala seperti demam, atau gangguan pencernaan.

Kapan harus ke dokter?

Terkadang kista yang pecah dan menyebabkan perdarahan hebat dapat menimbulkan beberapa gejala seperti:

- Nyeri disertai muntah dan demam

- Sakit perut parah yang datang tiba-tib

- Lemas, pingsan, atau pusing

- Nafas cepat

Apabila Anda mengalami kondisi di atas, segera hubungi dokter. Semakin cepat Anda mengenali gejala kista ovarium, maka semakin cepat juga perawatan yang tepat bisa Anda dapatkan.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: sehatq

Tags

Terkini

Terpopuler