Anak-anak yang Terinfeksi Covid-19 Ternyata Berisiko Alami Kerusakan Otak Langka, Ini Gejalanya

19 September 2021, 19:11 WIB
Anak-anak yang Terinfeksi Covid-19 Ternyata Berisiko Mengalami Kerusakan Otak Langka, Ini Gejalanya/pexels Gustavo Fring /pexels Tatiana Syrikova/

KABAR BESUKI -  Anak-anak yang terinfeksi Covid-19 ternyata lebih berisiko untuk mengalami masalah neurologis dan kerusakan otak langka.

Menurut sebuah penelitian terbaru juga mengungkap bahwa anak-anak lebih rentan terhadap penyakit skeunder yang menyebabkan kerusakan otak langka mengikuti infeksi virus Covid-19.

Sindrom tersebut biasanya dikenal sbeagai sindrom inflamasi multisystem pada anak (MIS-C). sindrom ini memiliki gejala yang mirip dengan sindrom Kawasaki yang menyebabkan pembengkakan di arteri di seluruh tubuh.

Baca Juga: 37 Persen Orang Rahasiakan Hal Ini dari Pasangannya, Buruknya Bisa Berujung Perpisahan

Seperti dilansir Kabar Besuki dari Fox News, menurut sebuah tudi yang diterbitkan pada JAMA Neurology mengatakan bahwa gejala MIS-C berhubungan dengan infeksi Covid-19 pada anak yang berisiko menyebabkan kerusakan otak langka.

Studi tersebut menemukan bahwa beberapa pasien anak dengan infeksi Covid-19 telah mengembangkan MIS-C atau suatu kondisi semua bagian tubuh bisa meradang termasuk jantung, paru-paru, ginjal, otak, kulit, mata dan organ pencernaan.

Beberapa anak dengan respon inflasi multisistem langka terhadap Covid-29 juga mungkin mengalami gejala neurologis, seperti gangguan fungsi otak, sakit kepala, dan kelemahan otot.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Great Ormond Street Hospital for Children di London ini mengamati 27 anak berusia 8-15 tahun dengan sindrom peradangan multisistem.

Baca Juga: Kecanduan Main Game Online Ternyata Bisa Picu Serangan Jantung Mendadak, Ini Penyebabnya

Sindrom ini merupakan kondisi fatal yang dikaitkan dengan infeksi virus Covid-19 baru yang terjadi pada anak-anak.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa empat anak mengalami gejala neurologis. Dalam hal ini, pasien mengalami sakit kepala, linglung, dan otot lemah.

Para peneliti juga mengungkap bahwa keempat pasien tersebut tidak memiliki konsisi neurologis sebelum terinfeksi virus Covid-19. Hasil pengujian menunjukkan bahwa anak-anak yang telah terinfeksi Covid-19 mengalami perlambatan aktivitas saraf dan serat otot.

Tak hanya itu saja, peneliti juga menemukan adanya lesi atau jaringan abnormal pada otak anak yang telah terinfeksi Covid-19.

Baca Juga: Makan Kimchi Disebut Bisa Turunkan Risiko Kematian Akibat Covid-19, Ini Kata Ahli

Gejala-gejala  yang dialami para pasien anak saat terinfeksi Covid-19 ini ternyata juga masih bisa dirasakan saat pasien sembuh atau pasien dengan gejala ringan.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Fox News

Tags

Terkini

Terpopuler