Sering Menatap Gagdet? Ini Cara Terhindar agar Tidak Sakit Mata Karena Ponsel

- 11 April 2021, 16:00 WIB
ilustrasi sakit mata
ilustrasi sakit mata /anemone123/ pixabay

KABAR BESUKI - Seiring berjalannya waktu, zaman terus berubah. Perpindahan beberapa kebiasaan yang awalnya secara tatap muka langsung, saat ini sudah mulai beralih melalui sistem digital. Dimana resiko dari kebiasaan tersebut akan membuat panyakit pada mata dikarenakan seringnya menatap ponsel atau gadget selama berjam-jam.

Dilansir dari situs p2ptm.kemkes.go.id menatap telepon selular atau komputer sangat melelahkan mata. Pada dasarnya, berfokus pada objek yang sama, menatap ke satu arah secara terus-menerus dan dalam jarak sama dapat membawa efek buruk pada otot-otot mata, dan bisa merusak penglihatan.

Profesor Chris Lohmann yang bekerja di rumah sakit Universitas Teknik München, Jerman, menjelaskan kebiasaan tersebut meningkatkan risiko berkurangnya ketajaman penglihatan jarak jauh.

Baca Juga: Resep dan Langkah Membuat Soto Jawa Enak, Mudah dan Bikin Nagih

"Biasanya, kita mengedipkan mata setiap 10 detik. Tapi jika menatap layar, kita hanya kedip setiap 30 atau 40 detik," ujar Profesor Chris Lohmann.

Berkurangnya refleks berkedip membuat mata lelah. Lapisan air mata terkoyak, dan mata mulai terasa gatal atau kering. Mata pun kehilangan kemampuan untuk berfokus.

Berikut beberapa cara yang dipaparkan dari situs Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang dapat dijadikan acuan untuk tetap menjaga kesehatan mata selama beraktifitas di depan gadget:

Baca Juga: Menjelang UTBK, LTMPT Minta Peserta Ujian Patuhi Protokol Kesehatan

Dark mode cegah kelelahan mata

Tapi ada trik yang bisa membantu mengurangi kelelahan mata. Yaitu setelan dark mode atau mode gelap, yang bisa ditemukan di sejumlah ponsel pintar Apple dan Android dengan sistem operasi modern.

Jika sudah diaktifkan, latar belakang di ponsel menjadi lebih gelap dan teks menjadi lebih terang. Mode ini akan terasa lebih nyaman bagi mata, terutama dalam ruang yang gelap. Tapi apakah setelan ini lebih sehat? 

Menurut Profesor Chris Lohmann, setelan itu membuat mata lebih nyaman. Tapi itu bukanlah solusi bagi masalah keringnya atau lelahnya mata karena terlalu jarang berkedip.

Baca Juga: Kelebihan Vitamin A Dapat Memicu Kebotakan, 7 Hal Harus Dihindari Jika Tidak Ingin Rambut Rontok

Hemat energi dengan mode gelap?

Jika bukan solusi bagi kesehatan mata, lantas apakah mode gelap setidaknya baik bagi baterai karena butuh energi lebih sedikit? Untuk menjawab pertanyaan ini, Bernd Theiss dari majalah komputer Connect menjalankan sejumlah tes. Alat-alat baru dari produsen yang sama ia uji, baik dalam setelan standar maupun dengan dark mode.

"Kami menganalisis ponsel pintar dengan layar OLED, baik dengan setelan biasa maupun dengan dark mode. Dengan dark mode, baterai bisa berfungsi 20% lebih lama karena layar OLED hanya menyala di daerah tertentu,” ungkap Bernd Theiss.

Sedangkan dark mode pada ponsel berlayar LCD tidak berefek sama sekali pada penggunaan baterai, jelas Bern Theiss. Jadi dark mode bisa memperpanjang penggunaan baterai, tapi hanya pada model ponsel yang berharga mahal.

Baca Juga: Sambut Ramadhan, Banyuwangi Gelar 'Festival Halal' Sajikan Makanan dan Minuman Halal

Cara kurangi gangguan tidur

Tatjana adalah seorang mahasiswi. Selama dua tahun terakhir, ia mengalami gangguan kurang tidur kronis. Dalam upayanya agar bisa kembali pulih dari gangguan ini, ia mengontak Pusat Kesehatan Tidur di rumah sakit Universitas Marburg.

Psikolog Werner Cassel pun langsung punya dugaan atas gangguan ini: mungkin penyebabnya adalah berselancar di internet pada malam hari.

Cassel mengungkap, ada kemungkinan cahaya yang dikeluarkan layar mengganggu kemampuan tidur seseorang di saat gelap. Pasalnya, cahaya terang biru-putih memperlambat produksi hormon melatonin yang dibutuhkan untuk bisa tidur. Hormon itu bertugas memberitahu tubuh bahwa waktu tidur sudah tiba.

Baca Juga: Resep dan Langkah Membuat Soto Jawa Enak, Mudah dan Bikin Nagih

Karena kebiasaan tersebut, walaupun cahaya alamiah berkurang di malam hari, tubuh Tatjana tetap kesulitan untuk mengurangi kadar keterjagaan. Peneliti tidur menyarankan untuk mengubah setelan di ponselnya guna mengurangi pancaran cahaya biru.

Sementara untuk menonton televisi, Cassel mengusulkan pemakaian kacamata berwarna kuning yang menyaring warna biru.

Warna oranye menyaring cahaya biru dan hijau yang lebih dingin. Jadi cahaya yang mengenai seseorang tidak terlalu berpengaruh kepada jam tubuh, papar Werner Cassel. Tapi jauh lebih baik lagi, jika tidak menggunakan ponsel menjelang tidur.***

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Kemenkes


Tags

Terkini

x