Baca Juga: Tak Hanya Ketiak, 5 Bagian Tubuh Ini Ternyata Juga Perlu Pakai Deodoran, Ini Manfaatnya
"Kuantitas dan kualitas tidur memiliki dampak fisiologis yang mendalam yang memengaruhi pemikiran, memori, dan suasana hati kita sehari-hari serta risiko jangka panjang penurunan kognitif dan demensia."
Ini bisa jadi karena selama tidur, otak membersihkan dirinya sendiri dari puing-puing, menyetel ulang jaringan saraf, dan menyediakan waktu henti untuk berbagai sistem.
Satu gangguan tidur khususnya Obstructive Sleep Apnea (OSA) telah dikaitkan dengan peningkatan risiko demensia, kata Frazier, yang mencatat bahwa hingga 75 persen kasus yang parah mungkin tidak terdiagnosis. Dilansir Kabar Besuki dari laman Healthline.
Gejala apnea tidur sering ditandai dengan mendengkur, pernapasan tidak teratur, kantuk di siang hari, atau bangun dengan mulut kering atau sakit tenggorokan.
Tetap kreatif. "Bernyanyi, memainkan alat musik, melukis, atau menulis puisi, hanyalah beberapa contoh dari jenis ekspresi kreatif yang meningkatkan kesehatan otak," kata Kaiser.
Sementara aktivitas tertentu, seperti memainkan alat musik sepanjang hidup Anda, dikaitkan dengan penurunan risiko demensia, ada manfaatnya bagi seni dan kreativitas di usia berapa pun.***