KABAR BESUKI – Gula pasir menjadi kebutuhan rumah tangga yang harus ada sehari-hari, apalagi ketika ingin digunakan untuk membuat minuman ataupun digunakan untuk bahan dasar memasak.
Namun, dibalik seringnya digunakan untuk kebutuhan dapur ternyata mengkonsumsi gula pasir secara berlebihan dapat berefek pada kesehatan.
Gula pasir mengandung fruktosa yang berfungsi untuk membantu menghasilkan energi, menyimpan energi dalam bentuk glikogen dan membentuk lemak dalam tubuh.
Dibalik fungsinya, gula ternyata menyimpan beberapa bahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi melebihi batasnya.
Resiko yang terjadi ketika kelebihan gula adalah dapat memicu obesitas, penyakit diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan paling parah adalah kanker.
Berikut beberapa resiko konsumsi gula berlebih yang dirangkum Kabar Besuki dari Sehatq:
Perlemakan hati nonalkoholik
Sebelum bisa digunakan tubuh, fruktosa harus diubah menjadi glukosa oleh hati supaya bisa dikonversi menjadi energi.
Baca Juga: 6 Cara Sederhana dapat Membantu Anda Meninggalkan Konsumsi Gula Berlebih, Nomor 5 Paling Mengejutkan
Namun, jika Anda mengonsumsi makanan tinggi fruktosa secara berlebihan, hati bisa kelebihan beban dan malah mengubahnya menjadi kumpulan lemak.
Kondisi ini dapat memicu terjadinya perlemakan hati nonalkoholik.
Jika tidak ditangani dengan tepat, perlemakan hati nonalkoholik dapat menyebabkan peradangan hati berat, sirosis hati, dan gagal hati.
Meningkatkan kolesterol jahat
Fruktosa yang terkandung dalam gula dapat meningkatkan kadar kolesterol very low-density lipoprotein (VLDL) yang umumnya membawa trigliserida.
Kolesterol ini diproduksi oleh hati dan dilepaskan melalui aliran darah.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengatasi Darah Rendah Tanpa Ribet, Makan Makanan Mengandung Gula Salah Satu Opsinya
Ketika kadarnya meningkat, penumpukan lemak di sekitar organ bisa terjadi sehingga berpotensi memicu penyakit jantung.
Meningkatkan kadar asam urat
Salah satu risiko bahaya fruktosa adalah meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Kondisi ini bisa terjadi jika Anda mengonsumsi minuman ringan dengan gula tambahan secara berlebihan.
Kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan sendi terasa nyeri, kemerahan, dan meradang.
Menyebabkan resistensi insulin
Terlalu banyak fruktosa yang diproses hati juga bisa menyebabkan penumpukan lemak dan penumpukan trigliserida dengan cepat.
Kondisi ini dapat mendorong terjadinya resistensi insulin yang memicu penyakit diabetes tipe 2.
Meningkatkan risiko obesitas
Fruktosa dapat menyebabkan resistensi leptin yang mengganggu regulasi lapar-kenyang dan dapat meningkatkan risiko obesitas.
Selain itu, gula fruktosa tidak memberikan rasa kenyang yang lama sehingga Anda bisa saja menjadi lebih banyak makan setelah mengonsumsinya.
Baca Juga: 7 Khasiat Minum Teh Tanpa Gula Bagi Tubuh, Salah Satunya dapat Terhindar dari Stroke
Masih dibutuhkan lebih banyak penelitian pada manusia untuk memastikan berbagai risiko bahaya fruktosa ini.
Walaupun fruktosa dianggap aman untuk dikonsumsi, tidak ada salahnya membatasi asupan gula tambahan untuk menghindari risikonya.***