Terobosan Baru! Facebook dan Google Berencana Memasang Kabel Bawah Laut Untuk Menghubunggkan Asia dan Amerika

29 Maret 2021, 20:34 WIB
ILUSTRASI Facebook /Choirun Nisa/,*/PIXABAY

KABAR BESUKI - Facebook mengatakan pada hari Senin 29 Maret 2021, bahwa pihaknya merencanakan dua kabel bawah laut baru untuk menghubungkan Singapura, Indonesia dan Amerika Utara dalam sebuah proyek dengan Google dan perusahaan telekomunikasi regional untuk meningkatkan kapasitas koneksi internet antar kawasan.

Wakil Presiden Jaringan Investasi Facebook, Kevin Salvadori mengatakan, “Dinamakan Echo dan Bifrost, itu akan menjadi dua kabel pertama yang melalui rute baru yang beragam melintasi Laut Jawa dan mereka akan meningkatkan kapasitas bawah laut secara keseluruhan di trans-pasifik sekitar 70%”.

Dia menolak untuk merinci besarnya investasi, tetapi mengatakan itu adalah investasi yang sangat material bagi pihaknya di Asia Tenggara.

Baca Juga: BPH: Pasokan BBM Aman Menjelang Puasa dan Lebaran, Masyarakat Tidak Perlu Panik atau Menimbun BBM

Baca Juga: Suka Makan Cabai? Ternyata Makan Makanan Pedas Bikin Tambah Kurus Loh!

Baca Juga: Pasca Ledakan di Makassar, Densus 88 Tangkap Terduga Teroris di Bekasi dan Codet

Menurut eksekutif, kabel tersebut akan menjadi yang pertama secara langsung menghubungkan Amerika Utara ke beberapa wilayah utama Indonesia, dan akan meningkatkan konektivitas untuk provinsi tengah dan timur dari negara terpadat keempat di dunia.

Salvadori mengatakan ‘Echo’ sedang dibangun dalam kemitraan dengan Alphabet Google dan perusahaan telekomunikasi Indonesia XL Axiata dan akan selesai pada tahun 2023. Bifrost, yang dilakukan bekerja sama dengan Telin, anak perusahaan Telkom Indonesia, dan konglomerat Singapura Keppel akan selesai pada tahun 2024.

Kedua kabel tersebut sebelumnya memerlukan persetujuan regulasi, mengikuti investasi Facebook untuk membangun konektivitas di Indonesia, salah satu dari lima pasar teratasnya secara global.

Sementara 73% dari 270 juta penduduk Indonesia merupakan pengguna online, mayoritas mengakses web melalui data seluler, dengan kurang dari 10 persen menggunakan koneksi broadband, menurut survei tahun 2020 oleh Asosiasi Penyedia Internet Indonesia.

Facebook mengatakan tahun lalu akan menyebarkan 3.000 km jaringan di Indonesia, tepatnya di dua puluh kota selain kesepakatan sebelumnya untuk mengembangkan hotspot Wi-Fi publik.

Baca Juga: Waspada Terorisme! Polisi Menemukan 5 Bom Aktif dalam Bentuk Kaleng dan Bahan Baku Berat Total 3,5 kilogram

Baca Juga: KH Astro Junaidi Kembali Terpilih Sebagai Ketua DPD LDII Banyuwangi Hingga Tahun 2026

Baca Juga: Bukan Soda Maupun Kopi, 'Minuman Sehat' Ini Disebut-Sebut dapat Menyebabkan Kerusakan pada Gigi Anda

Selain kabel Asia Tenggara, Facebook melanjutkan rencana bawah lautnya yang lebih luas di Asia dan global, termasuk dengan Pacific Light Cable Network (PLCN). Salvadori mengatakan, “Kami bekerja sama dengan mitra dan regulator untuk memenuhi semua kekhawatiran yang dimiliki masyarakat, dan kami berharap kabel tersebut menjadi kabel transpasifik yang berharga dan produktif dalam waktu dekat”.

Sementara itu, PLCN sepanjang 12.800 km, yang didanai oleh Facebook dan Alphabet, mendapat penolakan dari pemerintah AS atas rencana pembangunan saluran Hong Kong. Karena hal ini, pada awalnya dimaksudkan untuk menghubungkan Amerika Serikat, Taiwan, Hong Kong dan Filipina.

Facebook mengatakan awal bulan ini akan menghentikan upaya untuk menghubungkan kabel antara California dan Hong Kong karena kekhawatiran yang sedang berlangsung dari pemerintah AS tentang hubungan komunikasi langsung antara Amerika Serikat dan Hong Kong.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler