Kelompok Teroris ISIS Kembali Tunjukan Eksistensi, 12 Warga Asing Dipenggal Secara Brutal di Mozambik

9 April 2021, 17:45 WIB
Ilustrasi aksi terorisme ISIS /Dicky S/Instagram/@aksiterorisme

KABAR BESUKI - Presiden Mozambik Filipe Nyusi mengeklaim, pasukannya berhasil memukul mundur anggota ISIS dari kota Palma.

"Teroris kini sedang dikejar dari Palma," ujar Nyusi dalam pernyataan pertama sejak serangan pada Maret lalu.

Nyusi menegaskan mereka belum mendeklarasikan kemenangan karena mereka masih berjuang melawan terorisme.

Baca Juga: Terkait TP2DD, Kunjungan Bank Indonesia Disambut Hangat oleh Bupati Bangkalan

Baca Juga: Hanbok Culture Week 2021 Resmi Dimulai Hari Ini, Dimeriahkan Sejumlah Bintang K-Pop

Nyusi yang berbicara di sela pertemuan regional menuturkan, pemerintahannya sudah meminta bantuan tanpa menjabarkan detilnya.

"Pemerintahan kami merasa diperlukan bantuan internasional untuk untuk menangani terorisme ini," kata dia.

Baru-baru ini sedikitnya 12 orang ditemukan tewas dipenggal usai sebuah serangan yang diklaim oleh kelompok radikal Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di kota Palma, Mozambik. 

Dugaan menyebut belasan orang yang dipenggal itu merupakan warga negara asing.

Seperti dilansir Kabar Besuki dari Reuters, Jumat, 9 April 2021, komandan kepolisian setempat, Pedro da Silva, menuturkan kepada wartawan yang mengunjungi kota Palma bahwa dirinya tidak bisa memastikan asal kewarganegaraan 12 orang yang dipenggal.

Namun demikian, dia meyakini mereka merupakan warga negara asing karena berkulit putih.

Baca Juga: Makan Kacang Bisa Bikin Jerawat, Mitos atau Fakta? Simak Ulasannya Berikut

Baca Juga: Persiapkan Diri Anda! Pendaftaran Sekolah Kedinasan Kembali Dibuka oleh Pemerintah, Cek Selengkapnya!

Baca Juga: Inilah Cara Menyimpan Beras Agar Terhindar dari Kutu dan Bau Apek

Kelompok pemberontak terkait ISIS semakin meningkatkan aktivitasnya sejak tahun 2017 di Provinsi Cabo Delgado, yang menjadi lokasi kota Palma. 

Namun tidak diketahui secara jelas apakah kelompok itu memiliki tujuan yang sama.

Otoritas Mozambik menuturkan bahwa puluhan orang tewas dalam serangan terbaru yang dimulai 24 Maret, dan kelompok kemanusiaan meyakini puluhan ribu orang kehilangan tempat tinggal.

Namun skala penuh untuk jumlah korban tewas dan jumlah warga yang mengungsi tidak diketahui secara jelas.

Juru bicara Kepolisian Nasional Mozambik, Orlando Mudumane, menyatakan dirinya telah menonton tayangan TVM namun tidak bisa mengonfirmasi kebenarannya.

Mudumane menyatakan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

Baca Juga: Jangan Lakukan Ini Saat di Kamar Mandi, Agar Stamina Tubuh Tetap Terjaga

Reuters belum bisa memverifikasi keterangan soal serangan di Palma secara independen. Sebagian besar saluran telekomunikasi di kota itu terputus setelah serangan terjadi.

Namun militer Mozambik menyatakan kota Palma sekarang aman, setelah tentara membersihkan satu bagian terakhir kota dari pemberontak.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler