Virus 'Jamur Hitam' Serang India, Warganet Desak Pemerintah Perbanyak Obat Mengingat Vaksinnya Sudah Menipis

20 Mei 2021, 20:29 WIB
Potret perempuan berduka melihat jenazah putranya yang meninggal akibat Covid-19 di New Delhi, India /Tangkap layar situs Antara

KABAR BESUKI - Pasokan obat anti-jamur dikatakan menipis di setiap wilayah di India. Obay tersebut berguna untuk mengobati infeksi langka yang disebut mucormycosis atau jamur hitam.

Banyak perusahaan India yang memproduksi amphotericin B, keberadaan obat itu dikatakan ada yang menjualnya secara gelap.

Kenaikan kasus mucormycosis membuat semakin banyak permintaan darurat di media sosial.

Baca Juga: Seorang Dokter Tewas Akibat Serangan Udara, Pihak Israel Sebut Serangan Ditujukan pada Militer Hamas

Dokter-dokter membeberkan infeksi 'jamur hitam' itu dapat dipicu oleh penggunaan steroid bagi pasien Covid yang masuk kategori parah.

Mucormycosis dikatakan muncul akibat paparan jamur mucor yang biasanya ditemukan di tanah, tanaman, kotoran hewan, sayuran serta buah-buahan yang membusuk.

Dilansir dari sirus bbc.com, jamur ini menginfeksi sinus, otak, dan paru-paru sehingga dapat mengancam keselamatan jiwa pasien diabetes atau orang dengan tingkat imun rendah, seperti pasien kanker atau pengidap HIV/AIDS.

Banyak pasien mencari pertolongan ketika sudah terlambat, ketika sudah kehilangan penglihatan, dan dokter terpaksa melakukan operasi pengangkatan mata guna mencegah infeksi menjalar ke otak.

Baca Juga: Jengkel dan Kesal Melihat Warga Indonesia Nekat Mudik, Megawati: Saya Sudah Lebih Setahun Tidak Kemana-mana!

Menteri Kesehatan di Negara Bagian Maharashtra, Rajesh Tope, pada pekan lalu menjelaskan ada 1.500 kasus infeksi di wilayahnya. Negara bagian ini merupakan salah satu yang terdampak paling parah dalam gelombang kedua Covid-19 di India.

Sebanyak 52 orang dikatakan meninggal karena mucormycosis di negara bagian itu semenjak wabah virus korona dimulai tahun lalu, ujar seorang pejabat senior departemen kesehatan kepada kantor berita PTI, pekan lalu.

Sejumlah pejabat di Negara Bagian Gujarat mengatakan hampir 900 kasus 'jamur hitam' telah dilaporkan dalam sebulan terakhir.

Pemilik sebuah apotek di kota Ghaziabad di Negara Bagian Uttar Pradesh mengatakan kepada BBC bahwa sebelumnya obat tersedia dengan mudah, namun menjadi sulit diperoleh semenjak permintaan melonjak tiga minggu lalu.

Dokter-dokter mengatakan amphotericin B atau "ampho-B" adalah obat anti-jamur berupa suntikan antijamur yang harus diberikan setiap hari hingga delapan minggu kepada pasien yang didiagnosis terpapar mucormycosis.

Baca Juga: Puasa dapat Tingkatkan Kesehatan Tubuh, Simak Penjelasan Lengkapnya dari Ahli Gizi

Ada dua bentuk obat yang tersedia: amphotericin B deoxycholate standar dan liposomal amphotericin.

"Kami lebih memilih bentuk liposomal karena lebih aman, lebih efektif dan memiliki efek samping yang lebih rendah. Sisi sebaliknya adalah lebih mahal," kata Dr Akshay Nair, ahli bedah mata yang berbasis di Mumbai, dikutip dari situs BBC.

Kekhawatiran atas mucormycosis. menimbulkan tekanan finansial ekstra terhadap sebagian keluarga.

Membayar guna perawatan dapat mencapai ratusan ribu Rupee. Dan sejumlah keluarga membayar lebih banyak jika mereka harus membeli obat di pasar gelap.

Pada Sabtu 8 Mei 2021 lalu, dr Akshay Nair, dokter spesialis mata di Mumbai, India, bersiap-siap melakukan operasi terhadap seorang perempuan berusia 25 tahun yang sudah sembuh dari Covid-19 tiga minggu sebelumnya.

Ia memasukkan pipa ke dalam hidung dan membersihkan lapisan yang terinfeksi mucormycosis, infeksi jamur yang jarang terjadi tetapi berbahaya.

Infeksi agresif ini terjadi pada hidung, mata dan kadang-kadang otak.

Baca Juga: Kata Ahli: Wanita yang Memiliki Pinggul Besar Ternyata Dianggap Lebih Cerdas dan Sehat

Australia ancam penjara dan denda warganya yang pulang dari India, mengapa?

Varian mutan ganda terkait dengan serangan gelombang kedua Covid-19 di India

Minta bantuan tabung oksigen lewat Twitter untuk kakeknya yang sekarat, malah diancam penjara oleh polisi

Setelah spesialis THT menyelesaikan tugasnya, dr Nair menjalankan prosedur selama tiga jam untuk mengangkat mata pasien.

"Saya akan mengangkat mata pasien untuk menyelamatkan nyawanya. Begitulah caranya," kata dr Nair.

Di tengah terjangan gelombang kedua Covid-19 di India, para dokter melaporkan banyak kasus infeksi langka yang juga dikenal dengan nama "jamur hitam" - pada pasien Covid-19 yang sedang menjalani penyembuhan dan mereka yang sudah sembuh.

Baca Juga: Resep Membuat Cendol, Salah Satu Kuliner Khas Indonesia

Para dokter meyakini mucormycosis, yang menyebabkan tingkat kematian 50%, mungkin dipicu oleh penggunaan steroid, obat yang dapat menyelamatkan nyawa pasien Covid-19 kategori parah dan kritis.

Steroid dikatakan bisa mengurangi pembengkakan pada paru-paru pasien dan tampak membantu mencegah kerusakan ketika sistem kekebalan tubuh bekerja keras untuk melawan virus corona.

Tetapi steroid juga dapat mengurangi kekebalan tubuh dan mendongkrak gula darah pasien Covid-19, baik yang mempunyai riwayat diabetes maupun tidak.

Penurunan imun ini diyakini dapat mendorong timbulnya kasus-kasus mucormycosis.

"Diabetes menurunkan sistem imun tubuh, virus corona memperparah kondisi itu dan kemudian obat steroid yang digunakan untuk mengatasi Covid-19 berfungsi seperti layaknya bahan bakar pada api," jelas dr Nair di India, Soutik Biswas.

Baca Juga: Orang Berkacamata Ternyata Memiliki Risiko Lebih Kecil Terpapar Covid-19, Kok Bisa?

Dr Nair bekerja di tiga rumah sakit di Mumbai, salah satu kota di India yang paling parah dilanda gelombang kedua.

Ia mencatat sudah ada sekitar 40 pasien yang mengalami infeksi jamur itu pada bulan April.

Sebagian besar dari mereka mengalami diabetes yang menjalani perawatan Covid-19 di rumah. Sebelas di antara mereka terpaksa menjalani operasi pengangkatan mata.

Antara Desember hingga Februari, hanya enam kolega dr Nair di lima kota - Mumbai, Bangalore, Hyderabad, Delhi dan Pune - melaporkan 58 kasus infeksi jamur hitam. Mayoritas pasien terinfeksi jamur antara hari ke-12 sampai hari ke-15 sesudah sembuh dari Covid-19.

Dokter-dokter mengatakan mereka terkejut atas keseriusan dan frekuensi dari infeksi jamur selama gelombang kedua, dibanding beberapa kasus selama gelombang pertama tahun lalu.

Baca Juga: Cara Budidaya Ayam Petelur, Pemula Wajib Simak 15 Cara Berikut

Dr Nair mengatakan ia telah menemukan tak lebih dari 10 kasus di Mumbai selama dua tahun terakhir. "Tahun ini berbeda," katanya.

Seorang pejabat tinggi pemerintah menegaskan sejauh ini "tidak ada wabah besar."

Apakah mucormycosis?

Mucormycosis adalah infeksi sangat langka. Ini dikarenakan paparan jamur mucor yang biasanya ditemukan di tanah, tanaman, kotoran hewan dan sayuran serta buah-buahan yang membusuk.

"Ini ada di mana-mana dan ditemukan di tanah dan udara dan bahkan di dalam hidung serta lendir orang sehat sekali pun," jelas dr Nair.

Baca Juga: Gus Dur Membongkar Rahasia ‘Mengejutkan’ Hamas Palestina dan Menyebut Israel Tak Sepenuhnya Salah?

Jamur mucor biasanya ditemukan pada tanah, tanaman, kotoran hewan dan sayuran serta buah-buahan yang membusuk.

Jamur ini menginfeksi sinus, otak dan paru-paru dan dapat mengancam keselamatan jiwa pasien diabetes atau orang dengan tingkat imun rendah, seperti pasien kanker atau pengidap HIV/AIDS.

Apa saja gejala-gejala?

Pasien yang mengalami infeksi jamur biasanya mengalami gejala-gejala seperti hidung tersumbat dan berdarah; pembengkakan dan nyeri mata; kelompak mata terkulai, penglihatan kabur dan akhirnya hilang sama sekali.

Pasien mungkin juga mengalami kulit belang di sekitar hidung.

Sejumlah dokter mengatakan mayoritas pasien mencari pertolongan ketika sudah terlambat, ketika sudah kehilangan penglihatan, dan dokter terpaksa melakukan operasi pengangkatan mata guna mencegah infeksi menjalar ke otak.

Pada sebagian kasus, para dokter di India mengatakan pasien kehilangan penglihatan pada kedua mata. Dan pada kasus-kasus langka, tim dokter harus mengangkat tulang rahang untuk mencegah penyebaran infeksi.

Baca Juga: Disebut Rentan Mengalami Keguguran dan Gampang Panik, Mbak You: Aurel Itu akan Keguguran Dulu Baru Punya Anak

Apa obatnya?

Suntikan untuk melawan jamur dengan harga 3.500 rupee atau sekitar Rp681.000 dan harus diberikan kepada pasien setiap hari selama sampai delapan minggu adalah satu-satunya obat yang yang manjur melawan penyakit itu.

Menurut dokter spesialis diabetes di Mumbai dr Rahul Baxi, ada cara menghambat kemungkinan infeksi jamur pada pasien Covid-19, yakni memastikan mereka diberi obat steroid dengan dosis tepat dan durasi pengobatan yang tepat pula. Ketentuan ini berlaku dalam proses perawatan maupun pemulihan.

Dikatakannya, selama satu tahun terakhir terdapat sekitar 800 pasien yang ia tangani, dan tak seorang pun mengalami infeksi jamur.

Baca Juga: Mengejutkan, Penghancuran Menara Gaza Sudah Diketahui Sebelumnya Amerika Serikat

"Dokter harus memperhatikan tingkat gula setelah pasien diizinkan pulang," kara dr Baxi India, Soutik Biswas.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: BBC.com

Tags

Terkini

Terpopuler