Mantan Tentara Berpakaian Tempur Melepas Tembakan di Rumah Sakit Covid-19 Thailand, Pasien Jadi Korban

24 Juni 2021, 17:10 WIB
Ilustrasi penembakan yang terjadi di Thailand yang dilakukan oleh Mantan Tentara /WikiImages/Pixabay/

KABAR BESUKI – Seorang mantan tentara melepaskan tembakan di sebuah rumah sakit lapangan untuk pasien COVID-19 di Thailand pada Kamis, 24 Juni 2021. Akibat kejadian tersebut seorang pasien berusia 54 tahun kehilangan nyawanya.

Menurut laporan dari pihak kepolisian setempat, sebelumnya tersangka juga menembak mati seorang karyawan toko.

Diketahui, tersangka penembakan tersebut masih cukup muda yakni 23 tahun, ia percaya bahwa pasien di rumah sakit di Pathum Thani dekat Bangkok adalah pecandu narkoba.

Baca Juga: Pemerintah Hong Kong Melarang Penerbangan dari Indonesia Mulai 25 Juni 2021, Ternyata Ini Alasannya

Dilansir Kabar Besuki dari reuters, Tersangka sangat membenci pecandu narkoba, hal tersebut diungkapkan oleh kepala polisi daerah Amphol Buarabporn setelah penyelidikan awal.

Sementara itu berdasarkan dari rekaman kamera CCTV yang beredar online menunjukkan seorang pria berjalan ke rumah sakit dengan seragam tempur dan baret merah mengacungkan senjata api.

Amphol kembali menjelaskan bahwa beberapa jam sebelumnya, tersangka menembak dan membunuh seorang karyawan toko serba ada (toserba) di Bangkok karena perselisihan. Kini, tersangka sudah ditangkap, namun dilakukan penyidikan lebih dalam akibat aksi nekatnya itu.

Dari lokasi kejadian tampak pemandangan di rumah sakit lapangan yang menunjukkan pecahan kaca di depan area di mana pasien duduk di tempat tidur mereka.

Baca Juga: Korea Utara Eksekusi Mati 10 Warganya Gara-gara Gunakan Ponsel untuk Mengakses Jaringan China

Menurut informasi, Rumah sakit lapangan tersebut sebelumnya pernah menjadi pusat rehabilitasi narkoba, namun karena masa pandemi membutuhkan tempat untuk merawat pasien yang terpapar virus corona sehingga direnovasi dan ditata ulang sebagai Rumah Sakit rujukan bagi pasien COVID-19.

Sementara itu, sebagai informasi pada bulan Februari tahun lalu, aksi penembakan secara brutal juga pernah terjadi di Thailand.

Penembakan itu yang terjadi di pusat perbelanjaan Terminal 21, Korat, Provinsi Nakhon Ratchasima, Thailand sejak Sabtu, 8 Februari sampai Minggu, 9 Februari 2020 yang menewaskan 29 orang.

Sang pelaku yang merupakan seorang tentara, Serma Jakraphanth Thomma, terlebih dulu menembak mati atasannya dan mencuri senjata di barak, sebelum melakukan aksinya.

Ia pun menembak mati atasannya yang merupakan komandan Batalyon Amunisi 22, serta mertua korban yang berusia 63 tahun.

Baca Juga: ISD Melaporkan Adanya Kegiatan Teroris dalam Situasi Pandemi, Ekstremisme Sayap Kanan Menjadi Ancaman

Diduga karena amarah yang semakin memuncak, Jakraphanth, pelaku penembakan tersebut, menembak tiga anggota tentara lainnya yang memergokinya mengambil senjata. Dia kemudian mencuri kendaraan dinas dan melaju menuju mal Terminal 21.

Dalam perjalanan menuju mall Terminal 21, Jakraphanth juga menembak dua polisi dan dua pejalan kaki di dekat kuil Buddha setempat.

Setibanya di pusat perbelanjaan tersebut, dia lantas turun dari kendaraan dan melepaskan tembakan secara acak. Peluru yang dilepaskan mengenai beberapa orang yakni pejalan kaki, pengemudi mobil dan sepeda motor.

Terkait kejadian itu, Polisi lantas mendatangkan ibu Jakraphanth, berharap bisa membujuk anaknya untuk menghentikan aksinya dan menyerah. Namun, hal itu tidak mempan.

Baca Juga: Kasus Demam Berdarah Turun Drastis di Beberapa Negara Asia Tenggara, Ahli Mempertanyakan Hal Tersebut

Aksi baku tembak itu pun terus terjadi hingga Minggu, 9 Februari 2020 pagi dan pada pukul 09.30 waktu setempat, operasi dihentikan, aparat menyatakan mereka terpaksa menembak mati Jakraphanth.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: REUTERS

Tags

Terkini

Terpopuler