Perusahaan Pengembang Vaksin Pfizer Mencatatkan Telah Meraup Keuntungan hingga Rp376 Triliun

- 4 Mei 2021, 23:08 WIB
Perusahaan kimia Pfizer
Perusahaan kimia Pfizer /Youtube.com/ Vice News

KABAR BESUKI - Pfizer Inc (PFE.N) pada hari Selasa menaikkan perkiraan penjualan vaksin Covid-19 2021 lebih dari 70 persen menjadi $ 26 miliar atau setara Rp376 triliun.

Hal tersebut dikarenakan permintaan dari pemerintah di seluruh dunia yang berusaha menghentikan pandemi dapat berkontribusi pada pertumbuhannya selama bertahun-tahun yang akan datang.

Perusahaan itu mengatakan, pihaknya mengharapkan pada akhir bulan ini untuk mengajukan persetujuan penuh vaksin untuk orang-orang yang berusia di atas 16 tahun di Amerika Serikat, di mana saat ini hanya diizinkan untuk penggunaan darurat.

Baca Juga: Tidur Siang Sebanyak Ini Bisa Turunkan Risiko Serangan Jantung, Jangan Lebih dari Itu Malah Bisa Sebaliknya

Mereka juga berharap segera mendengar dari regulator AS tentang perluasan otorisasi penggunaan darurat vaksin (EUA) untuk anak-anak usia 12-15 tahun.

Pendapatan dari vaksin (dikembangkan dengan mitra Jerman BioNTech SE) diharapkan menyumbang lebih dari sepertiga dari penjualan setahun penuh Pfizer tahun ini.

Perkiraan tersebut didasarkan pada kontrak yang telah ditandatangani untuk 1,6 miliar dosis vaksin yang akan dikirimkan tahun ini.

Baca Juga: KPK Tetapkan Enam Tersangka Kasus Ditjen Pajak, KPK: Kemungkinan Pihak Lain Akan Ikut Terjerat

Dilansir Kabar Besuki dari Reuters, perusahaan tersebut mengatakan akan menandatangani lebih banyak kesepakatan untuk tahun ini dan sedang dalam pembicaraan pasokan dengan beberapa negara untuk tahun 2022 dan seterusnya.

"Berdasarkan apa yang telah kami lihat, kami percaya bahwa permintaan yang tahan lama untuk vaksin Covid-19 kami (mirip dengan vaksin flu) kemungkinan besar akan terjadi," kata Kepala Eksekutif Albert Bourla.

Vaksin dua suntikan adalah produk terlaris Pfizer pada kuartal pertama. Biaya dan keuntungan dari vaksin dibagi 50-50 antara Pfizer dan BioNTech.

Baca Juga: Berbuka dengan Makanan Pedas dan Kopi Ternyata dapat Menurunkan Imun Tubuh, Simak Ulasannya

Mengingat infeksi yang terus-menerus secara global dan diskusi yang sedang berlangsung dengan pemerintah, analis Mizuho Vamil Divan mengatakan perkiraan tahun 2021 dapat meningkat lebih jauh dan juga meluas ke tahun-tahun terakhir.

Tingkat vaksinasi harian untuk orang dewasa di Amerika Serikat mulai melambat, turun lebih dari 25 persen sejak mencapai puncaknya pada pertengahan April.

Otorisasi pada anak-anak yang lebih kecil akan memperluas populasi yang memenuhi syarat vaksin hingga jutaan orang.

Baca Juga: Tujuh BUMN Akan Dibubarkan Karena tak Beri Keuntungan, Erick Thohir: Akan Dzolim Jika Dibiarkan

Pfizer mengatakan pihaknya mengharapkan data keamanan dan kemanjuran untuk anak-anak usia 2 hingga 11 tahun pada bulan September, ketika berencana untuk meminta perluasan lebih lanjut dari EUA untuk kelompok usia tersebut.

Pfizer dan BioNTech bertujuan untuk memproduksi hingga 2,5 miliar dosis vaksin Covid-19 tahun ini, 900 juta di antaranya belum termasuk dalam perkiraan penjualan pembuat obat yang berbasis di New York.

Jika Pfizer menjual jumlah dosis tersebut dengan harga yang sama, penjualan vaksin pada tahun 2021 bisa lebih dari 50 persen di atas proyeksi $ 26 miliar atau setara Rp376 triliun.

Baca Juga: 3 Selebriti Ini Memakai Masker Seharga Jutaan Rupiah, Bahkan Masker yang Ada ACnya Lho

Moderna In (MRNA.O) memperkirakan $ 18,4 miliar atau setara Rp266 triliun pada 2021 penjualan vaksin Covid-19 serupa.

Pfizer mengatakan mereka mengharapkan keuntungan dari vaksin tersebut, sementara beberapa pembuat obat termasuk Johnson & Johnson (JNJ.N) mengatakan vaksin mereka akan dijual secara nirlaba sampai akhir pandemi.

Pfizer menargetkan untuk memproduksi setidaknya 3 miliar dosis vaksin tahun depan.

Baca Juga: 5 Kebiasaan Bisa Membuat Awet Muda Setiap Saat Tanpa Disadari, No 1 Bikin Terkejut

Ini menghasilkan pendapatan $ 3,5 miliar atau setara Rp50 triliun pada kuartal pertama, melebihi perkiraan analis sebesar $ 3,28 miliar atau setara Rp47 triliun, menurut data IBES dari Refinitiv.

Pendapatan total untuk kuartal tersebut sebesar $ 14,6 miliar, melampaui perkiraan analis sebesar $ 13,5 miliar atau setara Rp195 triliun.

Pfizer dapat menggunakan keuntungan vaksin untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan perawatan lain dan pada kesepakatan untuk memacu pertumbuhan di masa depan, kata analis Edward Jones, Ashtyn Evans.

Baca Juga: Varian Virus Corona dari India B1617 Disebut Memiliki Kemampuan Mutasi Ganda, WHO Lakukan Penelitian Intensif

Perusahaan sudah mengatakan akan meningkatkan pengeluaran R&D untuk mendorong penemuan obat menggunakan teknologi messenger RNA dalam vaksin Covid-19.

Perusahaan sedang mengembangkan dua vaksin flu yang diharapkan memasuki uji klinis pada kuartal ketiga.***

Editor: Prasetyo Bagus Pramono

Sumber: REUTERS


Tags

Terkini

x