Langit Telah Runtuh, Petani China Berduka Ternaknya Hanyut

- 27 Juli 2021, 08:58 WIB
Ilustrasi Langit Telah Runtuh, Petani China Berduka Ternaknya Hanyut
Ilustrasi Langit Telah Runtuh, Petani China Berduka Ternaknya Hanyut /PIXABAY

Pria itu juga kebingungan harus berbuat apa saat mata pencahariannya habis hanyut oleh banjir.

"Dalam sekejap, kami sekarang tidak memiliki cara untuk bertahan hidup. Kami tidak memiliki keterampilan lain. Kami tidak punya uang lagi untuk memelihara babi lagi," katanya.

Baca Juga: Bagi Pasien Isoman, Menkes: Saturasi Oksigen Dibawah 94 Harus Segera Dilarikan ke Rumah Sakit

Bahkan ia menggambarkan saat itu langit seolah-olah telah runtuh, menjatuhkan air yang banyak dan membuat banjir yang dahsyat.

"Ini seolah-olah langit telah runtuh," kata Cheng, Minggu, 25 Juli 2021.

Di seluruh desa, di mana sebagian besar dari 3.000 penduduk lainnya juga memelihara babi atau ayam atau menanam gandum, orang-orang membersihkan puing-puing yang ditinggalkan oleh air banjir yang surut.

Baca Juga: Andi Arief Puji Sikap SBY yang Mendukung Penuh Penanganan Covid-19, Meski Sering Difitnah Buzzer Istana

Beberapa mengangkut gerobak dorong dan peti ayam tak bernyawa. Babi mati berbaring kembung di air, diikat ke pohon untuk menghentikan mereka hanyut. Sebagian desa berbau lumpur dan bangkai yang membusuk.

Sedikitnya 200.000 ayam dan 6.000 babi hilang dalam banjir, setengah dari ternak desa, kata para petani.

Cheng mengatakan dia menghadapi kerugian sekitar 30.000 yuan, dan dia khawatir tidak akan menerima kompensasi pemerintah.

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: Strait Times


Tags

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x