Taliban Menyangkal Wakil Perdana Menteri Mullah Baradar Tewas dalam Baku Tembak

- 15 September 2021, 10:16 WIB
tangkap layar Taliban Menyangkal Wakil Perdana Menteri Mullah Baradar Tewas dalam Baku Tembak
tangkap layar Taliban Menyangkal Wakil Perdana Menteri Mullah Baradar Tewas dalam Baku Tembak /Good Morning Britain/YouTube/

KABAR BESUKI - Taliban telah membantah isu yang menyatakan bahwa salah satu pemimpin utama mereka telah tewas dalam baku tembak dengan saingannya.

Penyangkalan itu juga terkait dengan desas-desus tentang perpecahan internal dalam gerakan itu.

Suhail Shaheen, juru bicara Taliban, mengatakan Mullah Abdul Ghani Baradar, mantan kepala kantor politik Taliban yang ditunjuk sebagai wakil perdana menteri pekan lalu, mengeluarkan pesan suara yang menolak klaim bahwa dia telah terbunuh atau terluka dalam bentrokan.

Baca Juga: Orang Bersenjata Serang Penjara di Nigeria hingga Pagar Rusak, 240 Orang Napi Berhasil Kabur

"Dia mengatakan itu bohong dan sama sekali tidak berdasar," kata Shaheen ujarnya dikutip Kabar Besuki dari Reuters.

Taliban juga merilis rekaman video yang konon menunjukkan Baradar pada pertemuan di kota selatan Kandahar. Namun pihak Reuters tidak dapat memverifikasi kebenaran video itu.

Penyangkalan itu menyusul rumor berhari-hari bahwa para pendukung Baradar telah bentrok dengan pendukung Sirajuddin Haqqani.

Sirajuddin Haqqani merupakan kepala jaringan Haqqani yang berbasis di dekat perbatasan dengan Pakistan dan dipersalahkan atas beberapa serangan bunuh diri terburuk dalam perang tersebut.

Baca Juga: Perempuan di Afghanistan Sangat Amat Dibatasi dan Dikekang, Bahkan Sangat Dilarang Olahraga dan Memimpin

Desas-desus tersebut mengikuti spekulasi tentang kemungkinan persaingan antara komandan militer seperti Haqqani dan para pemimpin dari kantor politik di Doha seperti Baradar, yang memimpin upaya diplomatik untuk mencapai penyelesaian dengan Amerika Serikat.

Taliban juga telah berulang kali membantah spekulasi tentang perpecahan internal.

Baradar, yang pernah dianggap sebagai kepala pemerintahan Taliban, tidak terlihat di depan umum selama beberapa waktu dan bukan bagian dari delegasi menteri yang bertemu dengan Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Kabul pada hari Minggu lalu.

Pemimpin tertinggi gerakan itu, Mullah Haibatullah Akhundzada, juga tidak terlihat di depan umum sejak Taliban merebut Kabul pada 15 Agustus 2021 lalu, meskipun dia mengeluarkan pernyataan publik ketika pemerintahan baru dibentuk pekan lalu.

Baca Juga: Korut Klaim Telah Sukses Uji Coba Rudal Jarak Jauh, Capai Target hingga 1.500 Km

Spekulasi mengenai para pemimpin Taliban telah didorong oleh keadaan seputar kematian pendiri gerakan tersebut, Mullah Omar, yang baru diumumkan pada tahun 2015 dua tahun setelah itu terjadi, memicu tuduhan pahit di antara para pemimpin Taliban tersebut.***

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Reuters


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x