Setelah Pemadaman Media Sosial, Pengunjuk Rasa Sri Lanka Kembali Berdemo untuk Menentang Jam Malam

- 3 April 2022, 22:29 WIB
lustrasi pengunjuk rasa di Sri Lanka/
lustrasi pengunjuk rasa di Sri Lanka/ /markus spiske/Paxels.com/

KABAR BESUKI – Setelah diberlakukannya pemadaman media sosial untuk menahan perbedaan pendapat publik oleh pemerintah Sri Lanka, kini mereka juga akan memberlakukan jam malam saat akhir pekan.

Pada hari Minggu, 3 April 2022, anggota parlemen oposisi dan ratusan pendukungnya kembali mengadakan pawai untuk menentang kebijakan tersebut, selain itu mereka juga melakukan protes atas memburuknya krisis ekonomi yang dialami negara tersebut.

Negara yang terletak di Asia Selatan itu sedang menghadapi krisis ekonomi. Sri Lanka sedang menghadapi kekurangan makanan, bahan bakar, dan bahan pokok lainnya yang semakin parah.

Baca Juga: Lebih dari 90 Migran Libya Tenggelam di Laut Mediterania, Begini Faktanya!

Berdasarkan pada rekor inflasi dan pemadaman listrik yang melumpuhkan negara tersebut. Keadaan itu merupakan kemunduran yang terparah sejak merdeka dari Inggris pada tahun 1948.

Presiden Gotabaya Rajapaksa memberlakukan keadaan darurat pada hari Jumat, sehari setelah kerumunan berusaha menyerbu rumahnya di ibu kota Kolombo. Jam malam nasional diberlakukan hingga Senin pagi.

Samagi Jana Balawegaya (SJB), aliansi oposisi utama Sri Lanka, mengecam pemadaman media sosial yang bertujuan untuk memadamkan demonstrasi publik yang semakin intensif, dan mengatakan sudah waktunya bagi pemerintah untuk mengundurkan diri.

Pasukan bersenjatakan senapan serbu otomatis bergerak untuk menghentikan protes oleh anggota parlemen oposisi dan ratusan pendukung mereka yang berusaha berbaris ke Lapangan Kemerdekaan ibu kota.

Baca Juga: Rusia Terus Kekurangan Obat Setelah Dimulainya Perang Ukraina

Halaman:

Editor: Yayang Hardita

Sumber: Channel News Asia


Tags

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x