Ukraina Tuntut Sanksi Baru Terhadap Rusia Atas Pembantaian di Kota Bucha

- 4 April 2022, 14:36 WIB
Gambar ilustrasi pembantaian di Bucha.
Gambar ilustrasi pembantaian di Bucha. /pexels.com/miles rothoerl/

Rusia sebelumnya telah membantah menargetkan warga sipil dan telah menolak tuduhan kejahatan perang dalam apa yang disebutnya ‘operasi militer khusus’ yang ditujukan untuk demiliterisasi dan ‘denazifikasi, Ukraina.

Pada hari Sabtu, Reuters melihat mayat di kuburan massal dan masih tergeletak di jalan, sementara pada hari Minggu walikota Bucha, Anatoliy Fedoruk, menunjukkan kepada wartawan dua mayat dengan kain putih diikatkan di lengan mereka, salah satunya tampaknya telah ditembak di mulut.

Oleksiy Arestovych, ajudan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, mengatakan pasukan Ukraina telah menemukan mayat wanita yang telah diperkosa dan dibakar serta mayat pejabat lokal dan anak-anak.

Walikota Bucha mengatakan 300 warga telah tewas selama pendudukan dalam satu bulan oleh tentara Rusia.

Menteri luar negeri Ukraina meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk mengumpulkan bukti dari apa yang disebutnya kejahatan perang Rusia, sementara menteri luar negeri Prancis dan Inggris mengatakan negara mereka akan mendukung penyelidikan tersebut.

Namun, para ahli hukum mengatakan penuntutan terhadap Putin atau para pemimpin Rusia lainnya akan menghadapi rintangan tinggi dan bisa memakan waktu bertahun-tahun.

Baca Juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy Berikan Pesan Menyentuh di Grammy Awards: Mohon Dukung Kami

Human Rights Watch mengatakan telah mendokumentasikan beberapa kasus pasukan militer Rusia yang melakukan pelanggaran hukum perang di wilayah Ukraina di Chernihiv, Kharkiv dan Kyiv.

Jaksa Agung Ukraina Iryna Venediktova mengatakan jaksa yang menyelidiki kemungkinan kejahatan perang oleh Rusia telah menemukan 410 mayat di kota-kota dekat Kyiv, 140 di antaranya telah diperiksa.***

 

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF


Tags

Terkait

Terkini

x