Waspada Guguran Lava! Hujan Lebat Akibatkan Banjir Lahar Dingin di Gunung Semeru

- 31 Desember 2020, 13:57 WIB
Ilustrasi banjir.
Ilustrasi banjir. /Pixabay/Hans Braxmeier/

Pada pukul 11.11 WIB, banjir lahar kembali terekam di seismograf dengan getaran 23 mm disertai awan panas guguran (APG) jarak luncur 3,5 km menuju Sungai Curah Koboan, Desa Supiturang.
Banjir lahar dari puncak Semeru menuju DAS Curah Koboan Desa Supiturang pada pukul 11.30 WIB.

Ketika banjir lahar melintasi DAS Rejali Bondeli tepatnya di areal tambang Panca Karya Abadi Dusun Kamar Kajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, banjir lahar menerjang salah satu warung yang terbuat dari bambu milik warga setempat hingga rusak dan terbawa arus air.

Lalu sejam kemudian, debit air yang melintasi alur DAS Curah Koboan sampai dengan DAS Rejali Bondeli dan DAS Regoyo menurun secara bertahap karena cuaca hujan mulai berkurang.

Baca Juga: Jelang Tahun Baru 2021, Menag Gus Yaqut Lantik 11 Pengurus Baru BAZNAS

"BPBD Lumajang melaporkan peristiwa tersebut tidak mengakibatkan jatunya korban jiwa," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati, dalam keterangan resmi, Kamis, 31 Desember 2020.

Sementara itu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi terkait aktivitas vulkanik Gunung Semeru agar masyarakat, pengunjung, wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 Km dari kawah atau puncak Semeru.

“Masyarakat harus mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru,” ujar Raditya Jati.

Baca Juga: Ikan Patin Bisa Cegah Stroke, Ini 5 Manfaat Lainnya Bagi Kesehatan Tubuh

Selain itu, masyarakat dianjurkan tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena suhunya masih tinggi.***

Halaman:

Editor: Ayu Nida LF

Sumber: BNPB


Tags

Terkini