Pemecatan ini karena dokter Terawan dinilai melanggar kode etik.
Sebelumnya, sejak 2003, dokter Terawan diketahui mempraktekkan metode cuci otak.
Metode berdasarkan radiologi intervensi ini dilakukan langsung pada pasien.
Ternyata, terapi cuci otak ini memicu pemecatan dokter Terawan .
Kemudian, di masa-masa awal pandemi Covid-19, dokter Terawan juga melontarkan pernyataan yang menghebohkan publik, yakni melarang memakai masker pada masa itu.
Hal itu terjadi saat dokter tersebut menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Penyakit Menular (RSPI) Sulianti Suroso pada Senin, 2 Maret 2021.
Usai menjabat menteri kesehatan, dokter Terawan akhirnya dipecat setelah dianggap terlalu lambat.
Presiden Jokowi pernah menegur Kementerian Kesehatan karena lamban dalam menyerap anggaran.***