Rian Ernest Mengaku Prihatin dengan Kondisi KPK Sejak Dipimpin Firli Bahuri

23 Juli 2021, 07:36 WIB
Rian Ernest Mengaku Prihatin dengan Kondisi KPK Sejak Dipimpin Firli Bahuri /Rian Ernest/Instagram.com/@rianernest

KABAR BESUKI - Politisi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Rian Ernest mengaku prihatin dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) saat ini.

Rian Ernest mengaku prihatin dengan kondisi KPK sejak jabatan ketua umum dipimpin oleh mantan petinggi Polri, Firli Bahuri.

Rian Ernest mengingatkan akan pentingnya kritik dari masyarakat dan pers terhadap proses demokrasi di suatu negara.

Baca Juga: AHY dan Edhie Baskoro Terlihat Sering Lontarkan Kritik Tajam, Disebut Mereka Panik Karena KPK Sudah Berubah

Sebab, masyarakat dan pers merupakan bagian dari pilar demokrasi yang memiliki peranan sangat penting.

Masyarakat dan pers memiliki fungsi untuk mengontrol jalannya pemerintahan agar negara dapat menjalankan tugas untuk kepentingan masyarakat luas sebagaimana mestinya.

"Kualitas demokrasi dari suatu negara tidak hanya bergantung pada institusi negara. Kritikan dari masyarakat dan pers juga menjadi pilar yang sangat berharga untuk memastikan pemerintahan itu dilaksanakan oleh rakyat, dari rakyat, dan untuk rakyat," kata Rian Ernest sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube CokroTV pada Kamis, 22 Juli 2021.

Baca Juga: Beredar Gambar Anies Baswedan Dibawa Polisi dan KPK, 'Anies tak Berkutik Lagi' Ini Faktanya

Rian Ernest mengingatkan masyarakat terhadap masa-masa Orde Baru yang banyak membatasi ruang gerak bagi masyarakat dan pers untuk bebas bersuara di muka umum.

Tindakan KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri dinilainya sebagai bentuk penyangkalan sejarah, karena telah melakukan berbagai upaya untuk membungkam suara-suara yang tidak sejalan dengan kepentingan golongan mereka.

"Coba kita ingat di masa Soeharto, masa Orde Baru. Apakah masyarakat dan pers bebas bersuara? Dan seperti apa jadinya kualitas demokrasi kita pada hari-hari itu? Nah, aksi KPK di bawah Firli Bahuri yang melaporkan aktivits yang kritis, merupakan bentuk penyangkalan sejarah," ujarnya.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Minta KPK Cerdas dalam Bersikap Terhadap Anies Baswedan Terkait Pembelian Lahan di Munjul

Rian Ernest mengingatkan kembali bahwa tujuan utama didirikannya KPK adalah sebagai jembatan masyarakat untuk memberantas korupsi khususnya di kalangan elit.

Saat polemik 'Cicak vs Buaya' berlangsung, masyarakat sipil bersama mahasiswa ramai-ramai memberikan dukungan moral kepada KPK agar tetap bekerja di jalan yang benar.

"Sejarah mencatat, KPK didirikan di atas semangat rakyat yang bahu-membahu memberantas korupsi. Dalam polemik serangan balik terhadap KPK, pada berbagai episode Cicak vs Buaya misalkan, mahasiswa dan masyarakat sipil memberikan dukungan moral kepada KPK. Tanpa dukungan itu, kinerja KPK bisa oleng," kata dia.

Baca Juga: Rudi Kamri Antusias dengar Rencana KPK Memanggil Anies Baswedan Sebagai Saksi Dugaan Korupsi Lahan DKI Jakarta

Saat ini, masyarakat juga memberikan kritik yang luar biasa terhadap KPK di bawah kepemimpinan Firli Bahuri karena beberapa kebijakan yang kontroversial. Sebab, KPK merupakan satu-satunya harapan bagi masyarakat dalam pemberantasan segala bentuk tindak pidana korupsi.

"Terlepas dari apapun agenda dan kepentingan para aktivis masyarakat yang sering membuat panas kuping pejabat, teman-teman ini sejatinya mengusung amanat rakyat. Itu yang saya yakini, terwujud dalam aksi tindakan mereka yang terus-menerus memberi kritik kepada KPK. Kritik itu datang dari aktivis karena mereka sayang, karena mereka menitipkan harapan kepada KPK. Kita semua pun begitu," ucapnya.

Mengenai aksi sekelompok masyarakat sipil yang menembakkan laser ke arah Gedung KPK beberapa waktu lalu, Rian Ernest mengungkapkan bahwa hal tersebut merupakan bentuk kritik terhadap kebijakan Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang memicu kontroversi.

"Saya yakin teman-teman masyarakat sipil menembakkan laser kepada Gedung KPK. Laser-laser ini ditembakkan ke sisi luar Gedung KPK bertuliskan 'Save KPK, 'Berani Jujur Pecat', 'Rakyat Sudah Mual'. Hal ini tak lepas dari polemik gagalnya 75 pegawai KPK dalam Tes Wawasan Kebangsaan (TWK)," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Youtube CokroTV

Tags

Terkini

Terpopuler