Luhut dan Moeldoko Persoalkan Research ke Ranah Hukum, Rocky Gerung: Dari Segi Paradigma Aja Udah Ngaco

13 Oktober 2021, 11:45 WIB
Luhut dan Moeldoko Persoalkan Research ke Ranah Hukum, Rocky Gerung: Dari Segi Paradigma Aja Udah Ngaco /Kolase Foto Instagram.com/@luhut.pandjaitan/@dr_moeldoko

KABAR BESUKI - Baru-baru ini nama Luhut dan Moeldoko menjadi sorotan karena mempersoalkan research KontraS dan ICW ke ranah hukum.

Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung mempertanyakan paradigma Luhut dan Moeldoko yang mempersoalkan research ke ranah hukum.

Rocky Gerung menemukan adanya kejanggalan paradigma Luhut dan Moeldoko yang mempersoalkan research KontraS dan ICW ke ranah hukum.

"Ini hal yang dalam demokrasi itu agak aneh. Negara mempersoalkan bahkan melaporkan masyarakat sipil, jadi dari segi paradigma aja udah ngaco tuh. Pak Luhut maupun Pak Moeldoko itu akses dia pada kekuasaan itu luar biasa, kan sebetulnya bisa dia pakai dengan meningkatkan profil politiknya tuh," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Baca Juga: Rocky Gerung Beberkan Blunder Pengacara Luhut Terkait Konflik dengan Haris Azhar dan Fatia, Seperti Apa?

Rocky Geung menilai, masyarakat sipil justru sangat senang ketika diberikan kesempatan berdialog dengan negara mengenai suatu persoalan.

"Masyarakat sipil justru sangat senang kalau berhadapan dengan negara, karena dulu teorinya adalah state versus civil society. Nah sekarang berulang tuh," ujarnya.

Saat ini, Luhut dan Moeldoko masing-masing disorot mengenai bisnis tambang di Papua maupun proyek pengadaan Ivermectin.

Rocky Gerung mengungkapkan, kedua kasus tersebut sesungguhnya merupakan concern PBB karena terdapat masalah hak asasi manusia di dalamnya, sehingga KontraS maupun ICW tergerak untuk melakukan research.

"Sekarang ini persoalan yang elementer soal research tentang extrative industry yang di dalamnya ada problem human rights. Itu adalah proyek PBB sebetulnya, itu yang sebetulnya ingin di-research oleh KontraS dan kawan-kawan," katanya.

Baca Juga: Soal Tambang di Papua, Kuasa Hukum Luhut Sebut Haris Azhar Sempat Datang Minta Saham Freeport

Terkait konflik Moeldoko dengan ICW terkait proyek pengadaan Ivermectin, Rocky Gerung mengatakan bahwa ICW sedang menyoroti potensi keterlibatan kekuasaan dalam berbagai proyek sosial.

Nama Moeldoko dikabarkan terseret dalam proyek pengadaan Ivermectin sehingga Rocky Gerung mengatakan wajar apabila nama Moeldoko dimasukkan dalam research ICW.

"Demikian juga soal ICW, ICW lagi research keterlibatan atau potensi keterlibatan variabel kekuasaan di dalam proyek-proyek sosial. Nama Moeldoko memang ada di situ, nggak mungkin orang research tanpa memasukkan nama Moeldoko karena dia udah mem-backup bunyi itu," ujar dia.

Baca Juga: Moeldoko Beri Waktu 1 Kali 24 Jam Kepada ICW untuk Meminta Maaf Terkait Kasus Ivermectin

Rocky Gerung menilai Luhut dan Moeldoko tak mengerti bahwa gerakan masyarakat sipil telah didukung oleh sistem internasional.

Menurut dia, wajar apabila jurnalis internasional bahu-membahu menyoroti kasus yang sedang menyeret nama Luhut ketika Menko Marinves itu bereaksi di depan publik melalui media.

"Dua-duanya sebetulnya nggak ngerti bagaimana civil society itu di-backup oleh sistem internasional. Karena itu, begitu Pak Luhut bereaksi maka orkestrasi jurnalis internasional muncul, itu yang nggak diantisipasi oleh lawyer-lawyer Pak Luhut," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler