Fadli Zon Nilai Presiden Jokowi Tak Peka terhadap Hal-hal yang Bisa Memecah Belah Bangsa, Simak Penjelasannya

29 Oktober 2021, 08:34 WIB
Fadli Zon Nilai Presiden Jokowi Tak Peka terhadap Hal-hal yang Bisa Memecah Belah Bangsa, Simak Penjelasannya /Tangkap Layar Twitter.com/@fadlizon

KABAR BESUKI - Politisi Partai Gerindra Fadli Zon menilai Presiden Jokowi tak peka terhadap hal-hal yang bisa memecah belah bangsa.

Fadli Zon mengatakan dalam sebuah kicauannya di akun Twitter @fadlizon bahwa seorang kepala negara sekaligus kepala pemerintahan seperti Presiden Jokowi harus memiliki kepekaan yang tinggi jika ada hal yang bisa memecah belah bangsa.

"Sebagai kepala negara sekaligus kepala pemerintahan, Presiden mestinya peka terhadap hal-hal yg bisa memecah belah kita sebagai bangsa. Tapi, kita tak melihat kepekaan itu ditunjukkan," kicau Fadli Zon sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari akun Twitter @fadlizon pada Kamis, 28 Oktober 2021.

Baca Juga: Refleksi Hari Sumpah Pemuda, Fadli Zon Sebut Pemimpin Harus Memberi Contoh yang Baik dalam Hal Persatuan

Salah satu contoh mengenai hal yang dapat memecah belah bangsa sebagaimana diungkapkan Fadli Zon adalah pernyataan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang baru-baru ini ramai menjadi sorotan publik.

Pernyataan Menag Yaqut dinilai berpotensi memecah belah bangsa karena menyebut Kementerian Agama sebagai hadiah untuk salah satu ormas Islam terbesar di Indonesia tempat dia bernaung.

Terkait hal tersebut, Fadli Zon meminta agar Presiden Jokowi mengambil tindakan terhadap Menag Yaqut, setidaknya dalam bentuk teguran terbuka untuk menjaga perasaan umat beragama terutama Islam.

"Dalam konteks pernyataan Menteri Agama, misalnya, mestinya segera ada teguran terbuka, untuk menjaga perasaan umat serta organisasi keagamaan lain yang telah diekslusi oleh pernyataan ceroboh tadi," ujarnya.

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Seorang Gadis Unggah Pesan Menyentuh Hati via Instagram

Fadli Zon juga menegaskan bahwa tugas menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia bukan hanya menjadi tugas Presiden Jokowi atau pemerintah semata.

Dia mengatakan bahwa seluruh masyarakat Indonesia mengemban tugas yang sama dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, khususnya dari ancaman perpecahan.

"Tentu saja persatuan bukan hanya menjadi tugas pemerintah atau Presiden saja. Kita semua juga memikul tanggung jawab tersebut. Itu sebabnya, di Hari Sumpah Pemuda ini saya ingin mengajak, marilah kita sama-sama menjaga bangsa dan negara ini dari ancaman perpecahan," katanya.

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda, Menkumham: Ingat! Pemuda Indonesia Bukan Kaum Rebahan

Fadli Zon mengatakan, momentum Hari Sumpah Pemuda harus menjadi momentum awal untuk menghargai keberagaman di tanah air.

Fadli Zon meminta kepada siapapun untuk berhenti meminggirkan pihak manapun yang berbeda pandangan politik, termasuk dalam hal proses rekrutmen jabatan tertentu.

"Belajar dari semangat Sumpah Pemuda, berhentilah meminggirkan orang atau kelompok karena pandangan politik yang berbeda. Hentikanlah eksklusivitas sukuisme dalam rekrutmen politik atau jabatan lainnya," ujar dia.

Terakhir, Fadli Zon juga meminta kepada pihak manapun untuk menghentikan narasi yang bernuansa islamofobia atau menyudutkan Islam terlebih jika dibalut dengan narasi terorisme, agar tidak terjadi perpecahan di kalangan sesama bangsa Indonesia.

"Hentikanlah narasi-narasi Islamofobia dan terorisme yang selalu menyudutkan Islam. Sebab, apapun perbedaan yang kita miliki hari ini, kita semua tetaplah bertanah air dan bertumpah darah satu, yaitu Indonesia," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: Twitter @fadlizon

Tags

Terkini

Terpopuler