Rocky Gerung Ungkap Ada Intelijen yang Terlibat Membubarkan Reuni 212, Singgung Perintah ‘Tersembunyi’

2 Desember 2021, 14:30 WIB
Rocky Gerung Ungkap Ada Intelijen yang Terlibat Membubarkan Reuni 212, Singgung Perintah ‘Tersembunyi’ /Instagram/@rocky.gerung

KABAR BESUKI – Akademisi dan pengamat politik Rocky Gerung mengungkap ada intelijen yang terlibat dalam membubarkan acara Reuni 212.

Rocky Gerung menyayangkan adanya halangan dalam pertemuan 212 yang digelar hari ini.

Rocky Gerung menilai bahwa adanya kendala kegiatan ini sudah diatur sejak lama.

Memang, menurut Rocky Gerung, banyak intelijen juga dikerahkan untuk memuluskan bubarnya reuni ini.

Baca Juga: Siti Fadilah Supari Sebut Virus Omicorn Hanya 'Dramatis' Belaka: No, Itu Cuma Mutasi Kecil

Menurut Rocky Gerung, pertemuan 212 masih dipandang pemerintah sebagai acara yang diselenggarakan oleh kelompok berbahaya.

“Jadi Istana cemas dengan reuni 212. Karena reuni ini bisa mengakumulasi isu yang terjadi belakangan, seperti Omnibus Law, Habib Rizieq Shihab, dan lainnya, menjadi isu kemanusiaan dan keadilan,” tutur Rocky Gerung.

Menurutnya, buzzer untuk reuni 212 yang akan digagalkan sebenarnya datang dari malam-malam yang sudah bisa ditebak.

Oleh karena itu, wajar jika publik memandang Keraton menempatkan Islam sebagai musuh bebuyutan.

Baca Juga: Reuni 212 ‘Dihalang-halangi’ Aparat Kepolisian, Rocky Gerung: Kekuasaan Merasa Cemas

Padahal, Kapolri, Panglima, dan Kepala Staf Angkatan Darat yang baru menginginkan rasa damai.

“Ada dua perintah, ada perintah tersembunyi yang kita tak tahu datang dari mana, itu lalu masuk ke aparat. Lalu bekerjalah intelijen mengumpulkan data,” kata Rocky Gerung.

Intelijen sendiri dipandang dikerahkan karena pertemuan 212 dipandang berusaha melemahkan kekuasaan melalui isu-isu yang ingin diungkapkannya.

Baca Juga: Fadli Zon Sebut Ada Diskriminasi terhadap Aksi Aliansi Mahasiswa Papua dan Reuni 212 di Patung Kuda

Menurutnya, kesalahan ini berawal dari Presiden Jokowi yang tidak mampu membangun revolusi mental yang diwartakan sejak awal.

Dikatakan bahwa ia gagal menciptakan rasa persahabatan di antara warga.

Inilah sebabnya mengapa pemerintah kemudian memunculkan pertanyaan tentang radikalisme.

Dan sepertinya kegiatan rapat 212 adalah kegiatan yang salah.***

Editor: Aliefia Rizky Nanda Herita

Sumber: Youtube Refly Harun

Tags

Terkini

Terpopuler