Rocky Gerung Sebut Problem Sosial Masyarakat Terjadi Karena Negara Salah Urus Ekonomi, Begini Penjelasannya

27 Desember 2021, 08:13 WIB
Rocky Gerung Sebut Problem Sosial Masyarakat Terjadi Karena Negara Salah Urus Ekonomi, Begini Penjelasannya. /Tangkap Layar YouTube.com/Rocky Gerung Official

KABAR BESUKI - Pengamat politik dan akademisi Rocky Gerung menyebut akar problem sosial masyarakat terjadi karena negara salah urus dalam hal ekonomi.

Rocky Gerung menilai negara salah urus dalam hal ekonomi karena dianggap seolah tak peduli atau tak mengurus orang miskin.

Rocky Gerung bahkan juga mengatakan bahwa polarisasi di tengah kehidupan sosial masyarakat dan potensi kerusuhan rasial bisa terjadi jika negara salah urus dalam aspek ekonomi.

Baca Juga: Gatot Nurmantyo Sebut Demokrasi dan Ekonomi Indonesia Bobrok Karena Pemimpin Langgar Konstitusi dan Etika

Rocky Gerung memahami bahwa pemerintah sesungguhnya memiliki kesempatan untuk menghasilkan perubahan positif dalam kehidupan sosial masyarakat di tanah air.

Mantan pengajar sekaligus alumni Universitas Indonesia (UI) itu mengungkapkan, pemerintah bisa mengakrabkan kembali diri mereka dengan masyarakat umum untuk menghasilkan sebuah perubahan positif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sebab kata dia, sumber daya politik utama di tanah air bersumber dari kemampuan presiden atau pemerintah untuk lebih dekat dengan masyarakat umum.

"Kita sebetulnya mengerti bahwa pemerintah punya kesempatan sebetulnya untuk menghasilkan perubahan dengan mengakrabkan kembali masyarakat. Karena sumber daya politik kita tergantung pada kemampuan presiden untuk mengakrabkan masyarakat," kata Rocky Gerung sebagaimana dikutip Kabar Besuki dari kanal YouTube Rocky Gerung Official pada Senin, 27 Desember 2021.

Baca Juga: Luhut Akui Indonesia Sangat Ketergantungan dengan China dalam Ekonomi, Rocky Gerung: Lebih Banyak Merugikan

Akan tetapi, Rocky Gerung justru tak melihat adanya upaya pemerintah untuk mengakrabkan diri dengan masyarakat umum.

Menurutnya, hingga saat ini masyarakat Indonesia masih tampak terpolarisasi bahkan menjelang Pemilu 2024 mendatang.

Dia menilai, sumber daya intelektual yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia seolah tak teroptimalkan karena adanya kelompok tertentu yang menganggap tokoh-tokoh oposisi ingin menghalangi jalannya pemerintahan yang berkuasa saat ini.

Padahal kata dia, tokoh oposisi hanya bermaksud untuk mengoreksi kebijakan dari kekuasaan yang dianggap tidak berpihak kepada masyarakat umum.

"Sampai sekarang masyarakat kita terbelah, menuju 2024 juga masih terbelah. Jadi sumber daya intelektual juga tidak bisa diucapkan, karena ada semacam hegemoni, mereka yang menganggap bahwa oposisi ini betul-betul hendak menghalangi kekuasaan, padahal bukan untuk menghalangi tapi untuk mengoreksi kekuasaan," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Dinilai Sibuk Pamerkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Rocky Gerung: Bagi Milenial Itu Artinya Kedunguan

Rocky Gerung juga mengingatkan akan bahaya jebakan hutang (debt trap) yang saat ini diderita Indonesia, sehingga dia pun menganggap hal tersebut menciptakan bahaya sosial masyarakat yang dapat meledak sewaktu-waktu jika tak ditangani dengan baik.

Dia juga menyoroti kasus seorang ayah yang diduga terpaksa merampok isi kotak amal di sebuah masjid hanya demi memenuhi kebutuhan sekolah anaknya, meski orang yang diduga sebagai pelaku mengetahui bahwa hal tersebut tak sepantasnya untuk dilakukan.

"Jadi betul-betul kita dalam bahaya debt trap, bahaya jebakan hutang dan juga bahaya sosial akibat salah urus negara secara ekonomi. Itu yang ditunjukkan misalnya kemarin, seorang ayah harus merampok uang di masjid yang tentu dia tahu itu tidak etis, tapi tetap dia mesti lakukan," ucapnya.

Selain itu, Rocky Gerung juga menilai beban hutang yang ditanggung negara akibat proyek-proyek yang kerap diklaim untuk kepentingan masyarakat umum justru berpotensi menciptakan kerusuhan rasial yang bisa meletus sewaktu-waktu, apabila pemerintah tak mampu menanganinya dengan baik.

Sebaliknya, dia justru menilai pemerintah seolah tak peduli bahkan tidak mengurus masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan sehingga memicu berbagai tindakan kriminal meski pelaku bertujuan untuk menghidupi keluarganya.

"Negara tidak mengurus orang miskin, dan ini berbahaya dalam keadaan kita (mempunyai) beban hutang besar, potensi kerusuhan rasial juga tinggi sekali. Jadi betul-betul kita hidup di atas bara yang sedang panas," tuturnya.***

Editor: Rizqi Arie Harnoko

Sumber: YouTube Rocky Gerung Official

Tags

Terkini

Terpopuler