KABAR BESUKI – Ahli mikroekspresi menilai bahwa Edy Mulyadi soal ‘jin buang anak’ sengaja untuk menggiring opini da nada target yang dituju.
Sebagai informasi, aktivis media sosial Edy Mulyadi ditengarai menghina masyarakat Kalimantan karena menyebut Kalimantan sebagai tempat para genius membuang anak-anaknya.
Pernyataan itu disampaikan Edy Mulyadi saat mengomentari lokasi ibu kota negara baru, yang terletak di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Baca Juga: Beredar Video Sepasang Pengantin Dapat Tabung Gas di Kado Pernikahan, Warganet: Mahal Tuh!
Dalam video viral tersebut muncul sebuah cerita yang menjelaskan bahwa Edy Mulyadi diduga menghina Kalimantan dari mana jin membuang anak, kuntilanak, genderuwo, hingga monyet.
Kirdi Putra selaku Pakar mikroekspres menjelaskan analisisnya atas kontroversi video yang diunggah di kanal YouTube Edy Mulyadi yang menuai banyak kritik.
Kirdi Putra menegaskan niat Edy Mulyadi untuk meminta maaf, yang tidak disertai dengan penghapusan video.
Ia merasa ada maksud lain di balik keengganan Edy Mulyadi untuk menghapus video viral tersebut karena dianggap menghina masyarakat Kalimantan.
Bahkan jika pernyataan yang termuat dalam video Edy Mulyadi itu bisa mengundang kontroversi yang lebih besar.
“Kemungkinan menurut analisa saya bahwa semakin lama video ini viral dan merebak tentang kasus ini, semakin banyak orang tertarik untuk melihat. Kalo dari sisi komunikasi kita tak bisa orang harus sepakat dengan pernyataan Edy Mulyadi ataupun warga Kalimantan, semakin banyak yang nonton makan akan semakin besar polariasi atau perbedaan pandangannya. Kalo itu yang terjadi dan tidak di-takedown, wajar kalau saya berasumsi video tersebut sengaja ditaruh di situ untuk membuat sebuah kehebohan,” tutur Kirdi Putra.
Baca Juga: Viral Aksi Heroik Seorang Polisi yang Berusaha Menggagalkan Perampasan Mobil dari Debt Collector
Kemudian Kirdi Putra juga mengatakan bahwa Edy Mulyadi memiliki niat atau target dalam memimpin suatu opini.
“Kehebohan yang terjadi ini sengaja didiamkan dulu artinya ada target yang dituju. Yakni menggiring opini, supaya ada orang yang kemakan atau sepakat dengan pernyataan Edy Mulyadi dan ini bisa digoreng lagi. Caranya melalui teknik viktimisasi seakan dia jadi korban. Bisa jadi Edy Mulyadi sendiri atau ada orang-orang di belakangnya, punya sebuah target lebih besar, untuk apa? Bisa jadi untuk goyang-goyang keutuhan, persatuan, dan semacamnya,” tutur Kirdi Putra.
Menurut Kirdi Putra, tidak menutup kemungkinan Edy Mulyadi atau orang-orang di belakangnya punya rencana besar, yang ingin mengobrak-abrik keutuhan dan persatuan bangsa.***